Mohon tunggu...
Syaifull Hisyam
Syaifull Hisyam Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

23 Oktober 2017   01:51 Diperbarui: 23 Oktober 2017   03:18 3612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aminah terbangun dari tidurnya, Qohar tidak ada di sampingnya. Dilihatnya kesana kemari tetapi tak kunjung ditemuinya.

"Bocah edan! baru ditinggal tidur sebentar sudah menghilang."

Pada hari selanjutnya, Qohar baru pulang dari sungai, bermain bersama teman-temannya. Rupanya dirumah telah menunggu seorang tamu. Seorang wanita paruh baya berkacamata dan memakai sebuah celana jeans. Di bahunya tergantung sebuah tas bermerek dan ditangannya sebuah handphone dengan layarnya yang lebar, dari penampilannya jelaslah ia dari kalangan orang yang berada. Wanita itu datang bersama seorang pria yang masih menunggu di mobil. Pria yang berkulit kuning dengan mata sipit itu memarkir mobilnya tepat di depan rumah neneknya.

"Wahai bocah kecil siapa namamu?" Wanita itu memulai pembicaraan lalu berdiri dari bale teras dan bersalaman.

"Qohar."

"Apa benar ini rumahnya Aminah?"

"Iya, saya cucunya"

"Kamu cucunya. Sini mendekap Nak"   

"Dimana nenekmu? "

"Masih di sawah,"

"Jangan kau panggil ya? Waktuku tinggal sebentar. Ada beberapa pekerjaan yang harus kuselesaikan hari ini. Sampaikan saja salamku pada nenek ya? bilang saja dari Marsinah. Oh ya kebetulan saya membawa dua handphone. Kamu saya beri yang satu ini ya."  Wanita itu Lalu mengambil charge dari dalam tasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun