Mohon tunggu...
Syaifull Hisyam
Syaifull Hisyam Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

23 Oktober 2017   01:51 Diperbarui: 23 Oktober 2017   03:18 3612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Iya, dua kali." Aminah mengangguk perlahan.

Wawancara sore itu disiarkan secara live di beberapa stasiun TV nasional. Berita mengenai siapa jati dirinya kini pelan-pelan mulai tersebar ke seantero jagat. Semakin banyak wartawan dari luar kota yang ingin mengetahuinya lebih mendalam. Para wartawan dan reporter tempo hari yang kecewa, Kabarnya juga mulai merencanakan peliputan kembali besok pagi.

"Tunggu sebentar ya, pak?" Aminah mohon ijin ke dapur mengambil ubi jalar rebus. Sebaskom penuh ubi jalar rebus yang masih hangat itu, lalu disajikan bersama teh manis hangat. Qohar sempat tak sengaja menjatuhkan satu gelas hingga pecah, karena saking gugupnya. Aminah berusaha memahaminya.

"Mbah, kami mohon kehadiran anda dalam sebuah acara kami di jakarta besok, bisa kan?" pinta Pak Amin sambil mendekat ke arah telinganya.

"Besok kapan? Saya tidak bisa," jawabnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Lha bisanya kira-kira kapan Mbah?"


"Entahlah, Saya juga belum tahu."

"Masih ada sesuatu yang mengganjal, atau ada yang tidak bisa ditinggal?"

"Ya pasti ada,"

"Apa itu Mbah?"

"Sawah."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun