Mohon tunggu...
Syaifull Hisyam
Syaifull Hisyam Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

23 Oktober 2017   01:51 Diperbarui: 23 Oktober 2017   03:18 3612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"O iya, pamanmu hari ini masih liburan, belum kembali ke pondok, nanti kalau ke Balai Desa bareng pamanmu saja, biar pamanmu nanti yang membawakan rantang,"perintahnya sambil membetulkan kembali kembennya.

"Baik Mbah,"angguknya pelan.

"Aku dengar dari Kasanah, rumahnya Hasan temanmu, roboh tertimpa pohon, apa kalian sudah tahu?"

"Belum, tapi tadi siang saya kerumahnya, tidak ada apa-apa,"jawab Qohar.

"Kejadiannya barusan, Coba kau tengok kerumahnya, apa yang terjadi sebenarnya? Saya mau mandi dulu,"pungkasnya.

"Ayo kita kesana,"ajak paman Mansyur pada Qohar dan teman-temannya.


''Sekarang,'' Amar

''Besok,'' Paman

''Kalau bukan sekarang, kapan lagi,'' Qohar.

 

Keadaan Hasan baik-baik saja, beruntung ia bisa keluar dari musibah, setelah mendengar suara ranting patah yang begitu keras. Rumahnya hanya mengalami kerusakan di bagian depan, tidak terlalu parah. Pada saat ditemui, Hasan hanya memperlihatkan sifat tak acuh. Tidak ada tegur sapa, apalagi sebuah senyum yang tersungging darinya. Di depan halaman rumahnya terdapat seonggok pakaian dan sarung, serta peci yang telah terbakar separuhnya. Mungkin kedua orang tua serta adiknya belum mengetahui tentang hal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun