Mohon tunggu...
Syaifull Hisyam
Syaifull Hisyam Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mendung Tak Selamanya

23 Oktober 2017   01:51 Diperbarui: 23 Oktober 2017   03:18 3612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Simbah masih sehat?"

"Alhamdulillah sehat, silahkan masuk pak,"  ajaknya kemudian.

"Tidak usah, disini saja." Pak Amin menolaknya.

"Ya sudah, tunggu sebentar, biar saya buatkan minum,"

"Tidak usah repot-repot, saya kesini hanya perlu sebentar," balasnya dengan berbasa-basi.

"Ada perlu apa?"


"Hanya ingin menanyakan seputar tanah kapling, Simbah sudah tahu mengenai tanah kapling kami yang sudah di blokir?" tanya pak Amin sambil duduk di sebelahnya.

"Iya tahu, Saya mohon maaf, Pak, tidak bisa berbuat apa-apa, kata Kasanah, kemarin tanah kaplingnya sudah dipalangi kayu. Sungguh saya tidak mengira kalau akhirnya bakal ditutup, saya sungguh tidak mengerti dengan semua ini,"

"Oke, kalau Simbah tidak mengerti, tapi setidaknya Simbah tahu, jika tanah itu bermasalah bukan? Lalu kenapa Simbah tidak berterus terang saja dari awal, anda tidak sekongkol bukan, dengan para pendemo?" tanya pak Amin dengan nada serius. Aminah diam, tidak sepatah katapun yang terlontar dari mulutnya.

"Tolong jawab dengan jujur Mbah?" sela pak Puji menambahkan. Aminah masih tertunduk lesu, dari kedua bola matanya mulai meleleh.

"Saya benar-benar tidak tahu dengan semua ini," jawabnya dengan suara lirih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun