Mohon tunggu...
Doppo Bungaku
Doppo Bungaku Mohon Tunggu... Pendongeng Pemula

Konon, ada seorang pengembara yang memikul ransel berisi serpihan cerita. Ia mendengar bisikan pohon tua, percakapan api unggun, dan nyanyian anak-anak yang terlupakan. Semua ia simpan, satu per satu, hingga terkumpul menjadi mozaik dongeng yang bisa membuat siapa pun kembali percaya pada keajaiban.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lo cunto de li cunti atau Pentamerone: Hari Pertama

5 Oktober 2025   09:03 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Dan sambil berkata demikian, ia melemparkan anjing itu keluar jendela, jauh berbeda dari melatihnya untuk melompati lingkaran.

 

Beberapa bulan kemudian sang raja meminta agar anjing-anjing itu dibawa ke hadapannya. Renzolla, yang saat itu sedang memintal benang halus ketakutannya, berlari lagi menuju istana sang peri. Di depan pintu ia mendapati seorang lelaki tua renta, sang penjaga pintu. Lelaki tua itu bertanya kepadanya, "Siapa engkau, dan apa yang kau cari di sini?"

 

Mendengar pertanyaan aneh ini, Renzolla menjawab dengan kasar, "Apakah engkau tidak tahu siapa aku, janggut-kambing?"

 

"Kau hendak menikamku dengan pisau?" balas si tua. "Pencuri justru mengejar polisi! 'Menjauhlah dariku, kau akan mengotorku,' kata si pandai tembaga. Menunduklah kalau tak ingin terkena pukulan! Aku, janggut-kambing? Kau sendiri janggut-kambing dan setengah! Karena kau memang pantas mendapat julukan itu---bahkan lebih buruk lagi---atas kesombonganmu! Tunggu saja, gadis angkuh dan congkak, aku akan membukakan matamu! Kau akan melihat ke mana kesombongan dan kecongkakanmu telah menyeretmu."

 

Sambil berkata demikian, ia masuk ke sebuah kamar kecil, mengambil sebuah cermin, lalu menaruhnya di hadapan Renzolla.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun