Mohon tunggu...
Doppo Bungaku
Doppo Bungaku Mohon Tunggu... Pendongeng Pemula

Konon, ada seorang pengembara yang memikul ransel berisi serpihan cerita. Ia mendengar bisikan pohon tua, percakapan api unggun, dan nyanyian anak-anak yang terlupakan. Semua ia simpan, satu per satu, hingga terkumpul menjadi mozaik dongeng yang bisa membuat siapa pun kembali percaya pada keajaiban.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lo cunto de li cunti atau Pentamerone: Hari Pertama

5 Oktober 2025   09:03 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kata-kata itu, ia memberinya sebatang pohon kurma, sebuah cangkul emas, sebuah ember emas, dan sehelai kain sutra, serta berkata bahwa pohon kurma itu harus ditanam, dan benda-benda lainnya untuk merawatnya.

 

Sang pangeran, terheran-heran akan hadiah itu, berpamitan pada sang peri dan kembali ke negerinya, di mana, setelah ia memberikan kepada anak-anak tirinya semua yang telah mereka minta, barulah ia menyerahkan kepada putrinya hadiah dari peri.

 

Hampir meledak karena girang, Zezolla menanam pohon kurma itu di sebuah pot yang indah, mencangkulnya, menyiraminya, dan mengeringkannya dengan kain sutra setiap pagi dan sore, sehingga setelah empat hari, ketika tanaman itu telah tumbuh setinggi seorang wanita, muncullah seorang peri darinya dan berkata kepadanya, "Apa yang kauinginkan?"

 

Zezolla menjawab bahwa ia ingin sesekali keluar rumah, tetapi tanpa diketahui oleh saudara-saudaranya.

 

Sang peri menjawab, "Setiap kali kau mau, pergilah ke pot itu dan ucapkan:

Kurma emas milikku,
Telah kucabut rumputmu dengan cangkul kecil dari emas,
Telah kusiram engkau dengan ember kecil dari emas,
Telah kukeringkan engkau dengan kain sutra,
Sekarang telanjangilah dirimu dan pakaikanlah aku!

Dan ketika kau ingin menanggalkan pakaian, ubahlah baris terakhir menjadi:
"Telanjangilah aku dan kenakanlah dirimu kembali!'"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun