Â
Namun ketika Putri Fenizia melihat dua pria yang wajahnya sama persis, ia tak mampu lagi membedakan yang mana suaminya. Barulah ketika Canneloro membuka topinya dan tampaklah bekas luka di alisnya, sang putri mengenalinya, dan dengan hati yang penuh kasih ia memeluknya erat-erat.
Â
Setelah sebulan lamanya mereka hidup dalam kesenangan dan hiburan di negeri itu, Fonzo mulai merasakan kerinduan untuk pulang, ingin melihat kembali sarangnya sendiri.
Â
Maka Canneloro, melalui sahabatnya itu, menulis surat kepada ibunya, memintanya datang agar turut merasakan kebahagiaan dalam kejayaannya. Sang ibu pun datang, penuh suka cita, dan sejak saat itu Canneloro tak lagi menginginkan apa pun yang berhubungan dengan anjing maupun berburu.
Â
Sebab ia selalu teringat akan pepatah lama yang berkata:
Celakalah ia yang belajar kebijaksanaan dengan membayar mahal dari penderitaannya sendiri.
Â
Perempuan Tua yang Dikuliti
Hiburan Kesepuluh dari Hari Pertama
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130