Mohon tunggu...
Doppo Bungaku
Doppo Bungaku Mohon Tunggu... Pendongeng Pemula

Konon, ada seorang pengembara yang memikul ransel berisi serpihan cerita. Ia mendengar bisikan pohon tua, percakapan api unggun, dan nyanyian anak-anak yang terlupakan. Semua ia simpan, satu per satu, hingga terkumpul menjadi mozaik dongeng yang bisa membuat siapa pun kembali percaya pada keajaiban.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lo cunto de li cunti atau Pentamerone: Hari Pertama

5 Oktober 2025   09:03 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:03 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Maka Micco pun segera melemparkan tongkatnya, dan seketika muncullah hutan rimba yang menakutkan, sukar ditembus.

 

Begitu tiba di hadapan rintangan itu, si ogre mencabut kapak besar yang selalu ia bawa di pinggang, lalu menebang pohon poplar di sini, pohon ek di sana; di satu sisi ia menumbangkan dogwood, di sisi lain pohon service, sehingga hanya dengan empat atau lima tebasan saja, ia merobohkan hutan itu ke tanah dan berhasil lolos tanpa luka sedikit pun.

 

Mase, yang memiliki telinga seperti kelinci, kembali meninggikan suaranya, "Janganlah kita berdiri di sini seakan hendak bercukur; si ogre telah menumbuhkan sayap, dan dalam sekejap ia akan berada di punggung kita."

 

Mendengar ini, Petrullo segera meneguk setetes air dari sebuah pancuran kecil yang menitik perlahan dari cangkang batu, lalu meludahkannya ke tanah, dan, lihatlah! muncullah sungai besar yang menggelegar.

 

Ketika si ogre melihat halangan baru ini dan menyadari bahwa untuk setiap lubang yang ia buat, yang lain segera menemukan penutupnya, ia pun menanggalkan seluruh pakaiannya hingga telanjang bulat, lalu berenang ke seberang dengan pakaiannya diangkat di atas kepala.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun