Mohon tunggu...
Doppo Bungaku
Doppo Bungaku Mohon Tunggu... Pendongeng Pemula

Konon, ada seorang pengembara yang memikul ransel berisi serpihan cerita. Ia mendengar bisikan pohon tua, percakapan api unggun, dan nyanyian anak-anak yang terlupakan. Semua ia simpan, satu per satu, hingga terkumpul menjadi mozaik dongeng yang bisa membuat siapa pun kembali percaya pada keajaiban.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lo cunto de li cunti atau Pentamerone: Hari Pertama

5 Oktober 2025   09:03 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun tak lama berselang ia membatalkan dan melupakan sepenuhnya jasa yang telah diberikan kepadanya (ah, betapa sengsaranya jiwa yang bersemayam pada seorang perempuan jahat!). Ia lalu mengangkat enam putrinya sendiri, yang hingga saat itu disembunyikan, ke segala kemuliaan.

 

Dan ia membujuk suaminya dengan begitu lihai, sehingga ketika anak-anak tirinya berhasil merebut hati sang pangeran, putri kandungnya sendiri justru tersingkir darinya. Dari hari ke hari, Zezolla pun jatuh dari kamar kerajaan ke dapur, dari ranjang berkanopi ke tungku perapian, dari balutan sutra mewah dan emas menjadi kain perca, dari tongkat kerajaan ke tusukan daging.

 

Dan bukan hanya kedudukannya yang berubah, tetapi juga namanya, sebab ia tak lagi dipanggil Zezolla, melainkan Kucing Cinderella.

 

Terjadilah bahwa sang pangeran harus pergi ke Sardinia untuk urusan kenegaraan, dan, satu per satu, ia bertanya kepada Imperia, Calamita, Shiorella, Diamante, Colombina, dan Pascarella --- keenam anak tirinya  apa yang mereka ingin ia bawakan sekembalinya.

 

Seorang meminta pakaian mewah, seorang meminta perhiasan rambut, seorang meminta pemerah wajah, seorang meminta mainan untuk mengisi waktu, seorang meminta satu hal, dan seorang lagi meminta hal yang lain.

 

Akhirnya ia bertanya kepada putrinya sendiri, hampir dengan nada mengejek, "Dan engkau, apa yang kauinginkan?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun