Namun tak lama berselang ia membatalkan dan melupakan sepenuhnya jasa yang telah diberikan kepadanya (ah, betapa sengsaranya jiwa yang bersemayam pada seorang perempuan jahat!). Ia lalu mengangkat enam putrinya sendiri, yang hingga saat itu disembunyikan, ke segala kemuliaan.
Â
Dan ia membujuk suaminya dengan begitu lihai, sehingga ketika anak-anak tirinya berhasil merebut hati sang pangeran, putri kandungnya sendiri justru tersingkir darinya. Dari hari ke hari, Zezolla pun jatuh dari kamar kerajaan ke dapur, dari ranjang berkanopi ke tungku perapian, dari balutan sutra mewah dan emas menjadi kain perca, dari tongkat kerajaan ke tusukan daging.
Â
Dan bukan hanya kedudukannya yang berubah, tetapi juga namanya, sebab ia tak lagi dipanggil Zezolla, melainkan Kucing Cinderella.
Â
Terjadilah bahwa sang pangeran harus pergi ke Sardinia untuk urusan kenegaraan, dan, satu per satu, ia bertanya kepada Imperia, Calamita, Shiorella, Diamante, Colombina, dan Pascarella --- keenam anak tirinya  apa yang mereka ingin ia bawakan sekembalinya.
Â
Seorang meminta pakaian mewah, seorang meminta perhiasan rambut, seorang meminta pemerah wajah, seorang meminta mainan untuk mengisi waktu, seorang meminta satu hal, dan seorang lagi meminta hal yang lain.
Â
Akhirnya ia bertanya kepada putrinya sendiri, hampir dengan nada mengejek, "Dan engkau, apa yang kauinginkan?"
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130