Â
Dan si anjing pun menerkam sang perempuan dan menelannya bulat-bulat, bagaikan kuning telur.
Â
Ketika Meo masuk ke dalam, ia mendapati kakaknya, yang tampak seolah terpesona dan terikat sihir. Namun begitu ia menempelkan dua helai bulu anjing kecil itu pada tubuhnya, seketika Cienzo seakan terbangun dari tidur panjang.
Â
Meo lalu menceritakan segala yang telah terjadi dalam perjalanannya, hingga akhirnya tiba di istana, dan bagaimana dirinya telah disangka sebagai Cienzo, bahkan tidur sekamar dengan Menechella. Ia hendak melanjutkan ceritanya, tentang bagaimana ia membagi selimut agar tidak menyentuh istri kakaknya, ketika Cienzo yang digoda oleh iblis meraih pedang Spanyolnya dan menebas kepala Meo, seakan hanya memotong sebutir mentimun.
Â
Mendengar suara itu, sang raja bersama putrinya berlari ke jendela. Dan ketika mereka melihat Cienzo telah membunuh seorang lelaki yang serupa dengannya, mereka bertanya alasannya.
Â
Cienzo menjawab, "Tanyakan pada dirimu sendiri, engkau yang tidur dengan saudaraku karena mengira dialah aku; itulah sebabnya kutebas dia!"
Â
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130