Â
Selesai ia berkata demikian, terdengar tawa terbahak-bahak, lalu suara dalam bergema, "Turunlah ke sini, dan akan kukatakan siapa aku."
Â
Tanpa kehilangan keberanian, Cienzo menjawab, "Tunggu, aku akan datang sebentar lagi,"
Â
dan ia meraba-raba hingga menemukan tangga yang menuju ke ruang bawah tanah. Saat ia menuruni tangga itu, tampak olehnya sebuah lentera kecil menyala, dan di sekelilingnya ada tiga makhluk yang menyerupai hantu menakutkan.
Â
Mereka sedang meratap pilu, seraya menangis, "Harta indahku, kini aku akan kehilangannya!"
Â
Melihat hal itu, Cienzo pun ikut meratap, hanya untuk membuka percakapan. Dan setelah mereka menangis cukup lama---hingga sang Bulan membelah adonan gorengan langit dengan kapak kecil sinarnya---ketiga peratap itu berkata kepadanya, "Sekarang pergilah ambil harta itu; ia ditakdirkan hanya untukmu, dan semoga kau tahu cara menjaganya."
Â
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130