Mohon tunggu...
Doppo Bungaku
Doppo Bungaku Mohon Tunggu... Pendongeng Pemula

Konon, ada seorang pengembara yang memikul ransel berisi serpihan cerita. Ia mendengar bisikan pohon tua, percakapan api unggun, dan nyanyian anak-anak yang terlupakan. Semua ia simpan, satu per satu, hingga terkumpul menjadi mozaik dongeng yang bisa membuat siapa pun kembali percaya pada keajaiban.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lo cunto de li cunti atau Pentamerone: Hari Pertama

5 Oktober 2025   09:03 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Selesai ia berkata demikian, terdengar tawa terbahak-bahak, lalu suara dalam bergema, "Turunlah ke sini, dan akan kukatakan siapa aku."

 

Tanpa kehilangan keberanian, Cienzo menjawab, "Tunggu, aku akan datang sebentar lagi,"

 

dan ia meraba-raba hingga menemukan tangga yang menuju ke ruang bawah tanah. Saat ia menuruni tangga itu, tampak olehnya sebuah lentera kecil menyala, dan di sekelilingnya ada tiga makhluk yang menyerupai hantu menakutkan.

 

Mereka sedang meratap pilu, seraya menangis, "Harta indahku, kini aku akan kehilangannya!"

 

Melihat hal itu, Cienzo pun ikut meratap, hanya untuk membuka percakapan. Dan setelah mereka menangis cukup lama---hingga sang Bulan membelah adonan gorengan langit dengan kapak kecil sinarnya---ketiga peratap itu berkata kepadanya, "Sekarang pergilah ambil harta itu; ia ditakdirkan hanya untukmu, dan semoga kau tahu cara menjaganya."

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun