Mohon tunggu...
Doppo Bungaku
Doppo Bungaku Mohon Tunggu... Pendongeng Pemula

Konon, ada seorang pengembara yang memikul ransel berisi serpihan cerita. Ia mendengar bisikan pohon tua, percakapan api unggun, dan nyanyian anak-anak yang terlupakan. Semua ia simpan, satu per satu, hingga terkumpul menjadi mozaik dongeng yang bisa membuat siapa pun kembali percaya pada keajaiban.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lo cunto de li cunti atau Pentamerone: Hari Pertama

5 Oktober 2025   09:03 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Sambil berkata demikian, ia meraih sebuah tempat tinta, mengambil pena, merapikan sehelai kertas, lalu mulai menulis, "Untuk permata tercantik di antara para wanita, Menechella, putri raja Negeri-Hilang-Akal. Setelah dengan rahmat Sang Surya dalam rasi Leo menyelamatkan nyawamu, kini kudengar ada seorang lelaki yang membual atas jerih payahku, mengaku sebagai dirinya jasa yang telah kuberikan padamu. Karena engkau hadir dalam peristiwa itu, engkau dapat meyakinkan sang raja tentang kebenaran, dan mencegah orang lain meraih pensiun prajurit, sementara akulah yang memutar sendokku. Dan inilah bukti sejati dari kelembutan budi seorang ratu, juga ganjaran pantas bagi tangan yang kuat seperti Skanderbeg. Akhir kata, kucium tangan mungilmu yang halus. Dari Penginapan Kamar Kencing, hari ini, Minggu."

 

Setelah menulis surat itu dan menyegelnya dengan lumatan roti, ia meletakkannya di mulut si anjing kecil dan berkata, "Pergilah, berlarilah secepat mungkin dan bawakan ini kepada putri raja, dan jangan berikan pada siapa pun kecuali langsung ke tangan wajah peraknya itu."

 

Anjing kecil itu pun berlari, hampir seakan terbang, menuju istana. Saat menaiki tangga, ia mendapati raja masih sibuk dengan upacara bersama sang mempelai. Begitu melihat anjing kecil itu membawa surat di mulutnya, si mempelai memerintahkan agar surat itu diambil darinya. Namun sang anjing enggan memberikannya pada siapa pun, dan melompat ke pangkuan Menechella, ia meletakkan surat itu di tangannya.

 

Menechella berdiri dari kursinya, dan dengan membungkuk kepada raja, ia menyerahkan surat itu padanya untuk dibaca. Setelah selesai membacanya, raja memerintahkan agar anjing kecil itu diikuti, supaya mereka tahu kemana ia pergi, dan agar tuannya dibawa menghadap. Maka dua orang bangsawan mengikuti sang anjing hingga tiba di penginapan, dan di sanalah mereka menemukan Cienzo. Mereka menyampaikan pesan raja kepadanya, lalu membawanya ke istana.

 

Di hadapan sang raja, ia ditanyai mengapa ia membual telah membunuh naga, jika lelaki yang duduk di sisi raja dengan mahkota di kepalanya telah membawa kepala-kepalanya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun