Mungkin hasil terjemahan ini belum sempurna. Tapi setiap kalimat yang kutulis di laptop butut ini lahir dari rasa kagum yang sama yang dulu kurasakan saat pertama membaca Kataribe no List. Kagum pada benda-benda yang memuat sihir, pada kata-kata yang bisa mengubah waktu, dan pada kisah yang mampu membuat manusia percaya bahwa keajaiban masih mungkin ada, asal kita mau mencarinya.
Kepada siapa pun yang membaca buku ini, aku berharap semoga kau menemukan sesuatu yang sama: rasa ingin tahu, rasa takjub, atau sekadar kenangan kecil pada masa ketika dongeng masih terasa nyata. Jika itu terjadi, maka seluruh perjalanan panjang ini---malam-malam menerjemah, menimbang, dan menulis ulang---tidaklah sia-sia.
Sekilas tentang Giambattista Basile
Giambattista Basile (15 Februari 1566 -- 23 Februari 1632) adalah seorang penyair, penulis, dan pengumpul dongeng asal Italia dari Kerajaan Napoli. Ia dikenal sebagai penyusun Lo Cunto de li Cunti overo lo trattenemiento de peccerille, yang lebih populer dengan nama Il Pentamerone, sebuah kumpulan dongeng berbahasa Neapolitan yang dianggap sebagai karya tertua dalam tradisi dongeng Eropa. Melalui karyanya itu, Basile menempatkan dirinya sebagai salah satu perintis awal dalam sejarah sastra rakyat dan dongeng modern.
Basile lahir di Giugliano in Campania, dekat Napoli, dari keluarga kelas menengah. Dalam masa mudanya ia menjalani kehidupan yang berpindah-pindah, bekerja sebagai prajurit dan kemudian sebagai pegawai istana bagi sejumlah pangeran Italia, termasuk bagi Doge Venezia. Pengalamannya di lingkungan istana memberinya akses kepada kebudayaan literer dan seni musik yang sedang berkembang di Italia pada masa itu. Di Venezia, ia mulai menulis puisi dan karya sastra lainnya. Sekembalinya ke Napoli, Basile bergabung dengan lingkaran kesusastraan di bawah perlindungan Don Marino II Caracciolo, Pangeran Avellino, dan kepadanya ia mempersembahkan karya idilnya, L'Aretusa (1618). Menjelang akhir hidupnya, ia memperoleh gelar kebangsawanan sebagai Conte di Torone.
Karya sastra awal Basile yang tercatat muncul pada tahun 1604 dalam bentuk prakata untuk Vaiasseide karya sahabatnya, Giulio Cesare Cortese. Setahun kemudian, puisinya Smorza crudel amore digubah menjadi lagu, dan pada 1608 ia menerbitkan puisi religius berjudul Il Pianto della Vergine. Walaupun produktif menulis dalam berbagai bentuk, namanya kini terutama diingat karena satu karya besar: kumpulan dongeng yang ia tulis dalam dialek Neapolitan dengan nama pena Gian Alesio Abbatutis.
Lo Cunto de li Cunti overo lo trattenemiento de peccerille diterbitkan secara anumerta oleh saudari Basile, Adriana, dalam dua jilid pada tahun 1634 dan 1636 di Napoli. Judulnya berarti "Kisah dari Segala Kisah, atau Hiburan bagi Si Kecil", dan dalam perkembangan selanjutnya karya itu dikenal luas dengan nama Pentamerone. Struktur karyanya menyerupai Decameron karya Boccaccio, terdiri atas lima hari penceritaan dengan sepuluh kisah di setiap harinya, sehingga berjumlah lima puluh cerita. Basile menulisnya dalam bahasa rakyat sehari-hari, bukan bahasa Italia tinggi, dengan tujuan mempertahankan warna lokal dan humor rakyat Napoli.
Kisah-kisah dalam Pentamerone menggambarkan dunia rakyat Italia Selatan pada awal abad ke-17, dengan latar yang berpindah antara hutan, istana, dan desa-desa di wilayah Basilicata, terutama di sekitar kota Acerenza. Dalam dunia itu, makhluk gaib, raja, penyihir, dan rakyat jelata hidup berdampingan di bawah logika ajaib yang kadang kejam, kadang jenaka, namun selalu menggambarkan naluri manusia secara jujur. Salah satu ciri penting dari karya Basile ialah keberaniannya menghadirkan unsur kasar dan gelap yang sering dihapus dalam versi-versi dongeng kemudian. Humor rakyat, ironi terhadap kaum bangsawan, serta kritik terhadap keserakahan dan kemalasan menjadi motif berulang di banyak ceritanya.
Pentamerone memuat bentuk paling awal dari sejumlah dongeng yang kini dikenal di seluruh dunia, seperti Cenerentola (Cinderella), Petrosinella (cikal bakal Rapunzel), Sun, Moon and Talia (yang menjadi dasar Sleeping Beauty), serta berbagai kisah yang kemudian diadaptasi ulang oleh Charles Perrault di Prancis dan oleh Grimm Bersaudara di Jerman. Dalam karyanya, Basile juga memperkenalkan sosok ogre atau raksasa pemakan manusia, yang kemudian menjadi salah satu tokoh khas dalam dongeng Eropa. Dengan demikian, Pentamerone bukan sekadar kumpulan cerita rakyat, melainkan fondasi awal bagi tradisi dongeng literer yang berkembang setelahnya.
Meski ditulis dalam bahasa Neapolitan yang kala itu dianggap rendah dan sulit dipahami di luar Italia Selatan, karya ini lambat laun memperoleh pengakuan besar. Untuk waktu yang lama Pentamerone nyaris dilupakan, hingga kemudian pada abad ke-19 Grimm Bersaudara menyebutnya sebagai "koleksi dongeng nasional pertama" dan mengakui pengaruhnya terhadap proyek mereka sendiri. Sejak saat itu, para ahli sastra dan folklor mulai menempatkan Basile sebagai penghubung penting antara tradisi lisan rakyat dan bentuk sastra tertulis.
Secara struktural, Pentamerone memperlihatkan kemampuan Basile dalam memadukan cerita berbingkai dengan gaya tutur rakyat. Ia menggunakan narator perempuan, Shahrazad versi Italia, untuk mengikat kisah-kisah yang diceritakan dalam lima hari. Bahasa yang digunakan kerap penuh permainan kata, metafora, dan peribahasa rakyat, yang memberi warna khas pada karyanya. Meskipun tidak semua kisahnya ditujukan bagi anak-anak, pengaruhnya terhadap perkembangan sastra anak kemudian tidak dapat disangkal.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130