Mohon tunggu...
Doppo Bungaku
Doppo Bungaku Mohon Tunggu... Pendongeng Pemula

Konon, ada seorang pengembara yang memikul ransel berisi serpihan cerita. Ia mendengar bisikan pohon tua, percakapan api unggun, dan nyanyian anak-anak yang terlupakan. Semua ia simpan, satu per satu, hingga terkumpul menjadi mozaik dongeng yang bisa membuat siapa pun kembali percaya pada keajaiban.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lo cunto de li cunti atau Pentamerone: Hari Pertama

5 Oktober 2025   09:03 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambil berkata demikian, raja memanggil juru tulis, memanggil sang peniup trompet, dan---tut! tut! tut!---diumumkannya sebuah maklumat: semua perempuan di negeri itu diundang menghadiri pesta dan jamuan yang baru saja terlintas di benaknya.

 

Dan ketika hari yang ditentukan tiba---oh, Tuhan! Betapa meriahnya! Dari mana datangnya begitu banyak kue dan pai? Dari mana datangnya sup, bakso, makaroni, dan ravioli? Ada cukup santapan untuk memberi makan seluruh bala tentara!

 

Setelah semua perempuan tiba---mulia dan biasa, kaya dan miskin, tua dan muda, cantik dan buruk rupa---dan mereka semua usai menjamu selera, raja pun mengangkat cawan dan lalu mencoba patten itu satu per satu pada setiap tamu, berharap menemukan kaki yang pas, yang akan mengungkap siapa wanita yang ia cari. Namun ketika tak satu pun yang cocok, ia mulai putus asa.

 

Akhirnya, setelah meminta hening, ia berkata, 'Datanglah kembali besok untuk menebus penantian bersamaku; tapi, bila kalian sayang padaku, jangan ada seorang perempuan pun yang tertinggal di rumah, siapa pun dia.'

Sang pangeran berkata, :Aku punya seorang putri, tapi ia hanya menjaga tungku, seorang hina dina, tak pantas duduk di meja yang sama dengan Tuan."


 Namun sang raja berkata, "Biarlah ia yang pertama dalam daftar, sebab demikianlah keinginanku."

 

Maka keesokan harinya mereka semua datang kembali, dan bersama anak-anak Carmosina, datang pula Zezolla. Begitu raja melihatnya, ia merasa inilah perempuan yang ia cari, meski pura-pura tak memperhatikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun