Perjanjian Rama dengan tukang ojek sudah selesai untuk mengantar ke tiga tempat tadi. Tapi ia meminta kepada tukang ojek mengantar ke tempat mangkal bus atau angkutan umum yang mempunyai tujuan ke Samila Beach, Songkhla.
Tukang ojek tadi karena sudah akrab mau mengantarkan Rama ke pangkalan angkutan umum yang mempunyai tujuan ke Samila Beach. Ternyata pangkalan itu berada di jantung kota. Angkutan umum yang mempunyai tujuan ke Samila Beach itu adalah mobil model van.
Saat memasuki van sudah banyak penumpang sehingga tak perlu lama menunggu. Setelah penuh, van berjalan. Sistem pembayaran bukan ditarik satu per satu namun penumpang dengan kesadaran sendiri membayar ongkos sesuai tujuan.
Ongkos dari Kota Hat Yai ke Samila Beach tak mahal sekitar 20 bath. Pelancong bisa mengatakan kepada sopir di mana mau turun. Satu persatu penumpang turun, hingga tinggal Rama sendiri. Ada kekhawatiran akankah dirinya diturunkan sembarangan karena penumpang tinggal dirinya atau diantar sampai tujuan seperti yang lain.
Rama memberanikan diri dan mengatakan, "Merrmaid." Mermaid berarti ikan duyung. Patung yang terbuat dari logam yang berwarna kuning emas itu merupakan ikon Samila Beach.
Mendengar kata itu dan mungkin karena yang menginginkan wisatawan asing, bisa jadi membuat sopir berperilaku sopan dan ramah sehingga dirinya diantar sampai ke titik yang paling dekat. Rama membalas kebaikan sopir dengan mengucapkan terima kasih.
Memasuki pantai, ramai sekali orang berwisata, Rama mencari mermaid yang menjadi ikon. Dan memang betul untuk foto bersama mermaid harus antri. Semua yang berkunjung ke tempat itu pasti ingin mengabadikan diri dengan mermaid.
Begitu melihat mermaid, tiba-tiba pikiran Rama melayang. Patung ikan duyung yang berbadan manusia cantik dengan rambut terurai namun kakinya berbentuk ikan itu tiba-tiba menjadi hidup dan memanggil Rama.
Rama terperanjat, tiba-tiba muka mermaid berubah menjadi Deepa.
"Ramaa... Ramaa...," panggil mermaid yang sudah menjadi Deepa itu dengan suara yang lembut dan menghanyutkan.
Rama terpaku melihatnya. Perlahan-lahan Deepa mulai menjauh menuju ke tengah, Rama pun berjalan mendekati.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233