Semalam di Little India

"Residivis, buron, atau pencari kerja ilegal yang suka melakukan tindakan kriminal?"

"Saya menyesal sama kamu kalau tahu kamu seperti itu!"

  Merasa terpojok dan tidak ingin hubungannya rusak gara-gara dirinya tidak jujur, Rama mulai berani membalas apa yang ditanyakan Deepa. "Aku bukan residivis," tuturnya. Ia mulai menceritakan pengalaman yang membuat wajahnya seperti itu. 

"Oh begitu ya," Deepa berkata lirih dengan geram. Nafasnya ditarik dalam-dalam ketika Rama menyebut nama Tuan Kumar.

****

Suasana kantor pagi itu sangat cerah. Sinar matahari memancarkan cahaya masuk ke ruang-ruang yang bisa diterobos. Semua karyawan nampak bergembira. Hal demikian membuat hati Deepa agak tenang. Cerita Rama yang disampaikan padanya mengganggu hati namun ia berusaha menutup-nutupi sebab terkait langsung dengan Tuan Kumar, sang boss.

Sebagaimana perjanjian dengan Rama, ia akan pergi ke Jakarta. Untuk itu dirinya harus mengajukan cuti (libur). Tak heran bila pada hari itu ingin bertemu dengan Tuan Kumar untuk mengajukan cuti.

Pagi itu biasanya boss sudah melintas di depan mata namun hingga pukul 10.00 belum terlihat. Sambil menunggu boss datang, ia menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan.

Di tengah asyik mengerjakan tugas, tiba-tiba Anuskha datang menghampiri.

"Hai Deepa," sapa gadis periang teman Deepa yang ruang kerjanya tak jauh darinya.

 "Hai kamu," Deepa membalasnya.