Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semalam di Little India

6 Mei 2020   07:28 Diperbarui: 6 Mei 2020   07:37 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendapat tawaran seperti itu, Rama mengangkat tangan sebagai ungkapan tidak memerlukan angkutan itu. Tawaran seperti itu muncul kembali dari seorang yang bertubuh tinggi. Rama kembali mengangkat tangannya.

Dirinya tidak memilih taxi sebab bagi seorang backpacker, cara yang demikian menghamburkan uang. Backpacker dituntut untuk bisa seefektif mungkin dalam mengeluarkan biaya. Untuk itu pilihan yang ditunjuk agar dirinya bisa sampai ke Batam Center adalah naik angkutan umum.

Tidak ada angkutan umum yang langsung menuju ke tempat yang berada di depan Masjid Raya Batam itu. Siasat yang dilakukan adalah naik bus Damri selanjutnya turun di perempatan Kepri Mall, dilanjutkan naik omprengan.

Di tengah lalu lalang orang, Rama celingak-celinguk di mana Damri mangkal. Sebelum mencari bus milik pemerintah itu, ia meregangkan kaki selepas duduk selama 1,5 jam di pesawat. Dirinya mondar-mandir di area kedatangan. Puas menikmati pemandangan Hang Nadim, selanjutnya bertanya kepada seorang yang menjual beragam souvenir yang mangkal di depan pintu kedatangan.

Tempat dagang yang dijaga oleh seorang gadis yang berpakaian kemeja putih dan bawahan hitam itu adalah resmi alias sudah diberi ijin oleh pihak pengelola bandara sehingga tak akan mungkin digusur oleh satpam.

"Maaf di mana bus Damri biasa mangkal," Rama dengan sopan bertanya.


Pelan kata yang diucapkan bisa jadi ia masih lelah, padahal dirinya terkadang berucap secara buru-buru dan keras.

Gadis itu menunjukkan tangannya ke suatu arah.

"Terima kasih," Rama membalas gerak tangan gadis itu dengan ucapan seperti itu sebagai bukti menghargai.

Dirinya bergegas menuju tempat yang ditunjuk. Tak seberapa lama, ia melihat beberapa bus Damri berderet. Dipilih bus paling depan sebab yang paling ujung adalah yang pertama akan berangkat. Di dalam bus sudah terlihat beberapa penumpang. Kedatangan Rama memenuhi penumpang di dalam bus itu.

Terlihat kernet dan sopir bus asyik ngobrol di luar. Entah apa yang dibincangkan. Tak lama kemudian, sopir masuk ke dalam bus dan duduk di belakang kemudi. Kernet pun menempatkan diri pada posisinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun