Semalam di Little India

Saat hendak mengambil langkah seribu, tiba-tiba terdengar teriakan keras, "Hai mau ke mana?!"

"Barangmu cepat busuk dan tak ada harganya."

"Sebagai gantinya aku mau uangmu saja," ujar laki-laki yang turun dari belakang truk itu. Rama dan Hamid memandang pria itu namun wajahnya tak dikenali sebab mukanya ditutup kain warna hitam, hanya matanya yang kelihatan, ia berpakaian seperti ninja. Ninja dalam tradisi Jepang adalah dikaitkan dengan sosok yang terampil beladiri, ahli menyusup, dan serba misterius.

"Maaf saya tak ada uang," Hamid mengatakan demikian dengan gugup dan gemetar.

"Bohong, mana ada orang seperti kamu tak ada uang?" pria berwajah ninja itu tak percaya omongan Hamid.

"Kalau tak memberikan uang, saya potong kemaluanmu!"

Mendengar yang demikian Hamid sepertinya menjadi lemas, wajahnya pucat.

Rama tenang memandang pria itu. Ia tahu ninja itu dari mana. Hal demikian bisa diketahui dari logat bahasanya.

"He, awakmu arep nyapo (kamu mau apa)!" Rama membentak bajing  loncat yang berpakaian ninja itu.

Mendengar Rama mengatakan demikian, si bajing loncat itu terperanjat. Hal demikian terlihat dari gerak matanya yang reflek.

Suara lantang dari Rama rupanya membuat temannya juga turun dari bagaian belakang truk sehingga terlihat ada tiga orang yang semua wajahnya berpakaian ninja. Mereka terlihat membawa pedang dan parang.