Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semalam di Little India

6 Mei 2020   07:28 Diperbarui: 6 Mei 2020   07:37 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah tikungan jalan yang sepi, Hamid agak melambatkan laju dan menoleh ke belakang. "Waduh cilaka," ujarnya dengan mimik yang serius. Rama yang tertidur jadi bangun saat truk itu melambat dan Hamid mengatakan yang demikian.

"Ada apa pak?" tanya Rama keheranan.

Hamid mukanya kelihatan pucat dan ketakutan. Ia memandang Rama dengan tatapan kosong, seolah-olah ia hanya pasrah apa yang terjadi.

"Ada apa pak?" Rama mengulangi pertanyaan.

"Banjing loncat," ujar Hamid dengan nada datar.

Bajing loncat merupakan kejahatan yang biasanya terjadi di jalan raya dengan sasaran mobil pribadi atau truk yang mengangkut barang-barang yang mempunyai harga atau nilai. Para pelaku biasanya lebih dari satu. Mereka menghadang kendaraan yang melintas atau menyusup ke bagian belakang truk dan mengambil barang-barang yang dibawa. Menakutkan dari kejahatan ini adalah pelaku menggunakan senjata tajam seperti parang, clurit, pedang bahkan pistol. Mereka tak segan-segan melukai pengemudi yang tak mau menyerahkan uang atau harta.


Mendengar bajing loncat, Rama juga terperanjat. Ulah kejahatan yang demikian diakui olehnya sering terjadi di Pantura, Pulau Jawa. Rama dan Hamid pun salin tatap mata.

"Turun, turun," ujar Hamid lirih.

  Hamid mengajak Rama turun sebagai cara untuk menyelamatkan diri. Bila mereka berkelompok dan membawa senjata tajam, Hamid akan mengajak Rama lari meninggalkan truk. Hamid berpikir biarlah harta yang dibawa dirampok asal jiwanya selamat. Dengan mengendap-ngendap mereka turun dari ruang kemudi.

Setelah beberapa langkah dari moncong truk, Hamid dan Rama melihat bagian belakang. Dilihat bagian belakang truk itu bergerak-gerak. Hamid tahu bahwa gerakan yang kuat itu menunjukkan pelakunya lebih dari dua orang.

"Lari," bisik Hamid pada Rama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun