Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semalam di Little India

6 Mei 2020   07:28 Diperbarui: 6 Mei 2020   07:37 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obrolan pun menjadi cair dan akrab. Anak pemilik kedai sudah tiba pun demikian tukang ojek. Ia menyarankan menginap saja di Rantau Panjang sebab jarak ke Kota Bharu sejauh 24 km. Dikatakan bisa saja tidur di mushola terminal namun rawan dengan budak-budak (anak-anak) yang berkeliaran dan mencuri.

Tukang ojek itu sudi membantu mencarikan homestay. Nampak tukang ojek dan Rama hilir mudik mencari tempat menghinap hingga akhirnya memperoleh tempat yang pas buat Rama, baik harga maupun kebersihannya. Seperti biasanya, Rama pun membalas jasa dengan memberi uang.

Rama yang sudah lelah karena melakukan perjalanan 5 jam membuat dirinya ingin langsung beristirahat lelah. Di homestay itu, Rama bertemu dan kenalan dengan orang yang berasal dari Penang, Malaysia.

Malam di Rantau Panjang sudah menyergap hingga akhirnya ia memilih untuk beristirahat.

****

Pagi mulai merekah, sinar matahari memancar. Esok itu membuat Rama bergembira karena akan segera melanjutkan perjalanan ke Kota Bharu. Usai mandi dan dan mengurus masalah homestay, dan meminta kembali uang deposit 40 ringgit, Rama selanjutnya segera menuju Terminal Rantau Panjang. Di terminal itu ia mencari Cityliner, bus besar yang akan membawa dirinya ke kota tujuan.


Dari kejauhan bus besar dengan cat merah dan coklat susu itu terlihat melenggang menuju ke arahnya. Ketika tiba, Rama langsung naik dan membayar langsung pada pemandu (sopir). Berada di dalam bus itu rasanya nyaman dan menyenangkan, lega, ber-ac, dan penumpang tak berjubel seperti di Jakarta atau kota-kota besar lainnya di Indonesia. Hal demikian membuat jarak tempuh sepanjang 24 km tak membosankan dan terasa cepat.

Tapal-tapal tanda memasuki Kota Bharu terlihat saat melintasi Sungai Kelantan. Di atas sungai yang lebar dan saat itu airnya meluap itu dibangun sebuah jembatan yang kokoh dan terdiri dari empat jalur.

Dengan landmark itu semua dapat menilai Kota Bharu merupakan negeri yang rapi dan tertib. Selepas melintas Sungai Kelantan, bus tiba di terminal kota. Terminal yang besarnya separuh Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, itu berada di tengah Kota Bharu. Bus yang keluar masuk dari dan ke terminal itu selain melayani berbagai tujuan di Kelantan juga melayani jurusan ke berbagai kota di Malaysia hingga Singapura dan Thailand, Phuket dan Bangkok.

Turun dari Cityliner, pertama kali tempat yang disasar Rama adalah mengunjungi Pasar Khadijah. Dirinya tertarik mengunjungi pasar yang namanya diambil dari nama istri Nabi karena foto yang diunggah oleh seorang backpacker menarik hati. Khadijah berada sekitar 100 meter dari terminal.

Saat Rama berada di Khadijah, suara hiruk pikuk dan keramaian terdengar dan terlihat. Bangunan itu terdiri dari dua lantai. Lantai dasar bagian kanan diperuntukkan untuk menjual sayur-sayuran, beras, lauk pauk. Sedang bagian kiri digunakan untuk menjual ikan dan daging. Di atas lantai dasar digunakan untuk kedai makan serta menjual baju dan perlengkapan pakaian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun