Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semalam di Little India

6 Mei 2020   07:28 Diperbarui: 6 Mei 2020   07:37 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jarak yang begitu jauh tak membuat ia mengeluh sebab dirinya berpikir sambil menikmati kota terbesar di negeri jiran. Sepanjang lintasan, mobil, bus, dan motosikal (sepeda motor) lalu lalang dengan rapi dan teratur.

Tidak seperti di Indonesia di mana pengguna jalan semuanya terkesan ugal-ugalan sehingga kalau dalam bahasa negeri jiran disebut perilaku kecemasan. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, membuat rasa takut dan khawatir pada nasib orang lain.

Jalan yang panjang rupanya membuat Rama bingung sehingga ia bertanya kepada beberapa orang. Ia bertanya kepada seorang security di sebuah gedung. Pria yang berbaret merah dan berbaju krem itu sepertinya tahu di Kedutaan Besar Indonesia namun rupanya pria yang beretnis India itu tidak paham di mana alamat yang dimaksud.

"Tanya saja kepada polisi," ujarnya sambil menunjuk polisi yang berada di sebuah pos.

Untung polisi tidak jauh dari tempat si pria India itu memberi saran, hanya berjarak 10 meter. Rama menuju polisi yang sedang berjaga di pos seukuran siskamling. Setelah ditanya alamat yang dimaksud Rama, polisi itu dengan lancar dan ramah polisi menunjukkan arah.

Ayunan kaki kembali Rama gerakkan, jarak dari pos polisi ke tempat yang dituju masih lumayan. Suasana kantor-kantor kedutaan besar berbagai negara di lintasan itu mulai ditemui. Pertama kali dirinya melihat Kantor Kedutaan Besar Italia, selanjutnya Kantor Kedutaan Besar Jepang, dan selanjutnya ditemukan Kantor Kedutaan Besar Indonesia.


Setelah tahu posisi Kedutaan Besar Indonesia, Kebingungan tetap menghinggapi, pasalnya alamat yang mengatakan di samping kantor kedutaan seperti yang disampaikan Arief itu di sebelah mananya.

Ia memberanikan diri masuk ke gedung tepat di sebelah kantor Kedutaan Besar Indonesia. Dirinya tidak langsung bertanya namun lebih dahulu duduk di deretan kursi di loby. Rama mulai mengecek dua alat komunikasi yang dimiliki.

Rupanya dua alat komunikasi itu tidak berfungsi sebab sudah beda operator. Rama tidak mengubah dalam jaringan internasional. Meski demikian Rama terus mencoba alat komunikasinya itu.

Ia berpikir siapa tahu beruntung di mana alat komunikasinya bisa menyambung dengan jaringan dalam negeri jiran sehingga orang yang dicarinya bisa dihubungi. Kalau tidak seperti itu ia bisa meminta informasi lebih banyak dari temannya yang berada di Jakarta.

Keberuntungan itu rupanya tidak mendatangi Rama sehingga dia memberanikan diri untuk bertanya kepada polisi yang duduk di front office.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun