Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semalam di Little India

6 Mei 2020   07:28 Diperbarui: 6 Mei 2020   07:37 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Naik apa ke sana?"

"Biar cepat naik pesawat saja," jawab Rama.

Rama selanjutnya memeluk Sheila dengan mesra. Dicium keningnya dengan lembut. Sheila pun membalas pelukan itu erat-erat seolah-olah tak mau berpisah. Kemesraan mereka sepertinya tak berubah meski waktu dua tahun telah mereka lalui.

****

Rama melambaikan tangan mencegah taxi di sebuah halte. Rupanya taxi itu tetap melintas di depannya. Ia mengulang melambaikan tangan namun mengalami hal yang sama. Sepertinya angkutan itu lagi padat-padatnya sehingga tak ada yang berhenti.

Untung halte itu terintegrasi dengan stasiun MRT sehingga ia bergegas menuju ke lantai dasar untuk naik kereta. Ia ingin segera menuju kawasan bisnis di Singapura untuk secepatnya menyelesaikan urusan. Rama ingin secepatnya menyelesaikan urusan agar secepatnya bisa pulang kembali ke Kuala Lumpur agar bisa berkumpul dengan keluarga. Meski sudah dua tahun mereka bersama namun sepertinya Rama ingin lengket terus dengan Sheila.


Di stasiun itu seperti biasa, ratusan penumpang berjubel. Mereka mempunyai tujuan masing-masing dan memiliki kepentingan sendiri-sendiri. Rama berada di antara puluhan penumpang yang hendak naik kereta yang sejalur. Begitu kereta datang dan penumpang yang didalam berhamburan, giliran dirinya dan penumpang lain berebut naik.

Setelah pintu kereta tertutup, suara mendesing kereta terdengar lembut di telinga, kereta pun meninggalkan stasiun itu. Setelah kereta melewati beberapa stasiun dan simpangan, akhirnya tibalah di kawasan bisnis Singapura. Rama turun dan langsung bergegas mencari escalator yang membawanya keluar dari stasiun itu.

Puluhan penumpang memenuhi escalator itu sehingga terasa sesak dan tak bisa bergerak. Escalator pun akhirnya sampai ujung dan penumpang berhamburan menuju pintu keluar untuk mencari udara segara setelah di dasar stasiun terasa pengap.

Rama melihat gedung yang dicari itu berada di samping jalan. Ia menyeberang pada jalur yang disediakan. Di depan front office, ia mengemukakan ingin bertemu dengan Mr  Smith yang berada di Lantai 19. Front Office itu memberi tanda pengenal.

"Thank's you," ujarnya kepada front officer itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun