Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semalam di Little India

6 Mei 2020   07:28 Diperbarui: 6 Mei 2020   07:37 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Usai sudah," ujar pelukis henna.

Setelah itu ia dituntun oleh keluarga Tuan Kumar untuk menuju sebuah tempat yang telah dipersiapkan. Di antara keluarga Tuan Kumar terlihat beberapa orang yang bertubuh besar dan bermuka sangar. Entah apa maksud mereka berada di tempat itu. Tuan Ratan, ayah Deepa, tak terlihat di antara mereka. Sepertinya Deepa sebatang kara di tengah keluarga Tuan Kumar, tak ada sanak saudara yang mendampingi.

Tibalah Deepa di sebuah tempat, di mana terlihat di ruangan itu banyak orang sudah menunggu. Di hadapan mereka rupanya Deepa harus melakukan Saath Phere, perjanjian pernikahan. Dipimpin oleh Pandit atau penghulu, Deepa dan  Ravan yang dikelilingi lingkaran api, dituntun untuk mengucapkan janji dan sumpah atas nama cinta dan komitmen hidup bersama.

Panasnya api yang mengelilingi Deepa menambah rasa panas hatinya di saat ia harus mengatakan sumpah dan janji. Apa yang diucapkan tidak dimasukkan ke dalam hati. Hatinya masih ada Rama bukan yang lain. Sesunggukkan tangis Deepa ditelan suara precikkan api dari kayu yang terbakar. 

"Kalian sudah resmi menjadi pasangan hidup," ujar Pandit selepas memimpin doa.

"Ravan gandenglah tangan istrimu keluar lingkaran api."


"Dan mintalah restu kepada orangtuamu."

Ravan pun hendak memegang tangan Deepa untuk digandeng, secara reflek tangan yang telah dihiasi henna itu menepisnya. Raut muka bengis langsung terlihat di muka Ravan saat ia diperlakukan demikian. Kedua orang itu akhirnya berjalan tak beriring menuju ke orangtua Ravan dan Tuan Kumar. Ravan terlihat menyampaikan restu kepadanya. Sedang Deepa melakukan yang demikian namun tidak secara ikhlas. 

Selesai acara Saath Phere tiba-tiba terdengar musik tradisional India. Di tengah hentakkan musik yang didominasi suara tabla itu, muncul penari dan selanjutnya terdengar suara penyanyi yang melantunkan lagu. Suasana saat itu seperti di film Bollywood.

Kegembiraan yang dinikmati ratusan undangan, seperti menikmati aneka makanan dan minuman seperti chai, sejenis teh manis dengan susu, tidak dirasakan oleh Deepa. Duduk bak raja dan ratu, berdampingan dengan Ravan, tidak membuatnya memercikkan senyum, ia tetap menangis menanggung kesedihan yang dirasa begitu dahsyatnya.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun