di balik tembok ...dinding tanpa jendela,dinding tanpa pintuTipex bersampan anginmenyebarkan nyanyiansampai ...ke daratan jauh rerumputanyang menarika
Pagi ini embun terasa asin, tak biasanyaRasanya rasaku tidak salahBila aku berbohong berarti ucap bukan lidaRasa tidak pernah salah kecuali terinfeksi
Pada sang malam ingin aku titipkanSelembar pesan yang kurajut dari segumpal awanSeharusnya lembaran itu berwarna putih laksana saljuEntah mengapa mend
dulu, satu telapak tanganmu selalu menggenggam telapakkuritual tak abadi yang sangat merasukhingga berpuluh tahun kemudiannamun, kehilangan akan
Aku baru sadar jika kolor itu adalah daleman. Meski hanya berwarna putih, tetapi sentuhannya jauh ke dalam.Rupa-rupa warnanya bukan hanya pada balonku
Hey...kawan...Aku punya pernyataanMeminta untuk kalianDapat memberi masukanBukan sekedar tanggapanAku meminta komentar sebagai titisanTitisan dalam tu
o, kekasih ...mari nikmati kegagalan kita dalam menyatukan hati dengan secangkir kopi yang pahit sekali.semoga saja dapat menyadarkan kita; bahwasanya
Dalam hening Diiringi suara-suara malamBerbaur dengan doa-doa hanya untukmuDalam keeksklusifanmu engkau pergiTak ada riuhTak ada gemuruhSemua ten
Sambil menikmati kopi dan irama hujan yang terdengar merdu,Ud
Simpel saja Sederhana sajaMengenaMengarahTak usahlah berputar-putar Apalagi dengan bungkus bahasa langitTak perlu bernarasi tinggiMereka han
Satu demi satu binasaTak memandang wajah Entah siapaBegitulah nampaknyaTak bermaksud menolak dan merajukLuapan emosi terus merenggut jiwaBagi sia
Menjelang petang Rindu seribu rupa Wajah bercermin pada kenangan Bentangan hijau dataran Dan langit biru memeluk awan putih Rindu serib
Aku berteduh dari hujan adalah sebuah penistaan terhadap bulir bulir kemunafikanDan apakah berteduh dari hujan akan menyelamatkan hidupkuTidak.!
Aku Bukanlah yang DuluOleh Maryati Aku Adalah AkuYang dulu pernah hadir di hatimuTapi, itu aku yang duluBukanlah aku yang sekarangAku yang dulu k
Logo Lagerunal : https://lagerunal.blogspot.com/Puisi Kau LagerunalOleh : Imam SyafiiKau lagerunalMega merahDatang tak berarahMenyibak awan gagah
Ah, lagi-lagi luka yang kuterima. Bukan aku tak ingin memiliki keberterimaan, tapi sungguh ini terlampau sakit. Tanpa sebab, bak kilatan petir. Sorot&
(sumber gambar: pixabay.com | GABY STEIN) Maut merenggut nyawa. Usia mesti usai. Berpulang, suatu keniscayaan. Namun jiwa-jiwa itu, tak kenal binasa.&
Sumber:news.klikpositif.com"Mengapa Saudara sedari tadi terus melawan pendapat saya? Apakah Saudara ingin menjadi pahlawan, dengan meringan-ringankan&
Ilustrasi Kisah Lelaki Laut (Foto: SueCem via Pixabay)LIMA tahun lalu, kapal penarik tongkang batu bara, sandar di dermaga Batu Ampar. Malam itu, angi
seiris cahaya kecil hanyut di telaga meranggas ingatan di sehelai tidurmu melintasi awan, tuangkan hujan gelisah, itu yang selalu&