Semalam di Little India

"Kemarin kamu berdoa di Batu Caves agar kita bisa hidup seia sekata," ujar Rama.

"Terus?" seloroh Deepa.

"Ganti kamu antar saya ke Masjid Putra di Putra Jaya. Aku mau berdoa seperti kamu, agar kita selalu bersama sampai waktu berhenti," Rama mengungkapkan keinginan itu sambil memandang wajah kekasihnya.

Mendengar ucapan dan pandangan mata Rama yang demikian, raut muka Deepa nampak terlihat sahdu dan haru. Apa yang dikatakan itu terasa dalam. Di matanya mulai muncul titik-titik air mata. Untuk menutupi dirinya sedang menangis, ia segera memeluk dan ditenggelamkan wajahnya ke dalam dada Rama. Tak ada suara, hanya hening yang terasa. Rama merasakan gerakan mata Deepa. Dirinya sadar bahwa gadis India itu sedang menangis.

Di tengah tangis, tiba-tiba muka Deepa menghadap kepada mukanya, lalu berkata dengan sedikit ketus, "Ngapain ke Putra Jaya? "

"Yeee, yang merasa bahagia berkata begitu," ujar Rama sambil tertawa terkekeh-kekeh.

"Malu ya nangis."

"Siapa yang nangis, mata saya sakit tahu," jawab Deepa dengan malu sambil memukul dada Rama.

"Ya ke Putra Jaya karena belum pernah," Rama memberi alasan.

"Dulu ke sana batal gara-gara kamu."

"Ha, ha, ha, ha," Deepa tertawa sebab gara-gara dirinya Rama masuk ke sel penjara.