Semalam di Little India

"Ha, ha, ha, ha," Mimin ganti tertawa lebar.

"Sudah ya, nanti saya hubungi lagi," Rama menutup pembicaraan.

Rama berpikir Mimin adalah pembantu Sheila, ia TKW yang mencari kerja di Malaysia.

***

Setengah jam yang harus dilalui Rama begitu terasa lama.

Gundah gulana, jalan ke sana kemari, kalau pun tidur ia membolak-balikkan badan. Sedikit-dikit melihat jam. Keluar masuk kamar homestay. Sampai-sampai front officer bertanya ada apa kok dirinya kelihatan seperti orang bingung dan linglung. Rama hanya tersenyum pada front officer itu.

Ia memesan softdrink. Softdrink kesukaannya itu diambil dari lemari pendingin dan dibayar sesuai harga. Dibuka tutup softdrink dan diminum. Aneh, biasanya ia merasa menikmati namun malam itu rasanya kok hambar bahkan terasa pahit.

Suasana tidak menentu itu dirasakan Rama selama 30 menit. Pas 30 menit, Rama kembali memencet nomer handphone Sheila. Deringan panjang terdengar di handphone. Panggilan itu belum direspon. Diulang, rupanya juga mengalami hal yang sama. Ketiga kali dicoba namun sama saja tak ada respon. Rama mulai emosi. Ia berpikir kalau keempat kali tidak ada respon maka ia besok akan kembali ke Kuala Lumpur saja.

Ketika keempat kali dicoba, Rama beruntung, panggilan direspon.

"Assalamualaikum," suara perempuan terdengar lembut.

Rama merasa nyaman mendengar suara itu namun dirinya tidak buru-buru mengatakan kabar.