Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semalam di Little India

6 Mei 2020   07:28 Diperbarui: 6 Mei 2020   07:37 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya sebenarnya bisa membeli hukum di sini tapi saya lari saja ke Kuala Lumpur."

***

Suatu hari, dengan tergopoh-gopoh, Ravan menuju bandara udara di New Delhi. Siang itu ada pesawat yang terbang ke Singapura. Selepas dari Singapura, melanjutkan ke Kuala Lumpur naik pesawat, kereta atau bus, itu urusan nanti, yang penting lepas dari pemeriksaan imigrasi. Setelah chek in pada maskapai yang akan mengangkut dirinya, Ravan harus melakukan pemeriksaan di keimigrasian.

Dilihat antrian mengular untuk melakukan pemeriksaan. Perasaannya campur aduk, cemas, takut, dan gugup. Langkah demi langkah menuju pemeriksaan bukan membuat hatinya senang namun menambah kekalutan pikiran. Muncul bayangan di tempat itu dirinya dibekuk polisi karena telah terbukti ikut melakukan tindakan pemerkosaan.

Sampai di pemeriksaan, Ravan menyerahkan passport. Petugas memeriksa. Passport itu dimasukkan ke dalam scan. Sesuatu menyala di alat scan. Petugas langsung memandang seksama wajah Ravan. Ia saat itu sedang memakai kaca mata hitam dan topi. Petugas langsung mengatakan, "tolong dibuka kaca mata dan topi."

Ravan menuruti apa yang dimaui petugas.


Petugas memandang dengan saksama. Dalam keadaan yang sulit, Ravan tiba-tiba menyelipkan sesuatu amplop kepada petugas tadi. Entah apa isinya. Petugas itu membiarkan amplop tadi tergeletak agak bersembunyi di samping layar komputer. Seketika petugas langsung menstempel tadi lolos.

Setelah passport dikembalikan, ia langsung bergegas menuju tempat boarding. Di tempat para penumpang yang hendak terbang itu, dirinya masih was-was, jangan-jangan polisi akan masih memburu dirinya. Untung pesawat tidak delay sehingga keinginan agar pesawat itu cepat-cepat meninggalkan India bisa sesuai dengan harapannya.

Pesawat itu akhirnya diijinkan oleh pihak air traffic control bandara untuk terbang. Gemuruh suara mesin jet yang menderu mendorong tubuh pesawat maju dan semakin lama semakin cepat hingga akhirnya tinggal landas.

Hati Ravan girang ketika pesawat itu melayang layang di langit New Delhi namun dirinya terkejut ketika pilot mengatakan pesawat akan kembali ke bandara dengan alasan ada sedikit perbaikan di mesin. Pikiran dan hatinya kembali campur aduk, jangan-jangan apa yang dikatakan pilot tadi merupakan pengalihan perhatian agar para penumpang tetap tenang sebab akan ada penumpang yang akan ditangkap polisi.

Saat roda pesawat menyentuh landasan, keringat dingin keluar dari tubuh Ravan. Dirinya sepertinya pasrah bila polisi datang kemudian memborgol dirinya. Saat pesawat berhenti di dekat sebuah bangunan, terdengar pengumuman dari pramugari, penumpang dilarang turun karena perbaikan mesin tidak lama. Mendengar yang demikian, perasaan sedikit tenang. Setengah jam kemudian, pilot mengumumkan pesawat akan kembali melanjutkan perjalanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun