Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semalam di Little India

6 Mei 2020   07:28 Diperbarui: 6 Mei 2020   07:37 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya ingin berdoa agar Dewa memberi kekuatan hidup padaku."

"Baik demi kamu saya akan melakukan apa saja," Rama menimpali.

Mendapat ucapan seperti itu, Deepa langsung teringat dengan sikap Raja Rama yang melakukan apa saja demi Sinta.

Selanjutnya malam itu antara Rama dan Deepa tak banyak mengungkapkan perasaan hati. Biasanya di antara mereka sahut menyahut, sambung menyambung, dan tak putus-putus meluapkan emosi dan perasaan hati.

Malam itu Deepa duduk di samping Rama. Kepala Deepa disandarkan di bahu Rama. Sedang tangan Rama menggenggam tangan Deepa. Keduanya membisu, tak ada kata-kata cinta dan mesra. Sesekali keduanya memandang purnama. Purnama yang sempurna menjadi saksi perjanjian hidup mereka.

***


Pagi itu Rama dan Deepa bertemu di KLCC. Mereka bersepakat bertemu di stasiun itu sebab jalur menuju Batu Caves sekali jalan. Dengan naik kereta, mereka akan terbebas hambatan. Rama melihat, Deepa membawa tas. Rama tak tahu apa isi tas itu.

Suasana tadi malam masih menyelimuti mereka. Tak banyak kata dan bicara di antara mereka. Sebenarnya Rama mempunyai seribu pertanyaan yang hendak diajukan kepada Deepa namun dirinya masih menahan diri.

Apakah dirinya melakukan kesalahan sehingga membuat Deepa kecewa. Ia berpikir perbuatan mana yang membuat pujaan hatinya itu terluka. Pikirannya mengembara ke perjalanan bersama dengannya. Satu persatu tindakan dan ucapan diingatnya. Meski ada sejuta kisah bersama Deepa namun dirinya bisa mengenangnya.

"Ayo Rama, kereta sudah tiba," ajakan Deepa membuyarkan lorong waktu yang dimasuki Rama.

Tangan Deepa menarik Rama untuk masuk ke gerbong ketiga. Gerbong terlihat sepi, sedikit penumpang yang menduduki kursi. Deepa duduk di samping Rama. Kembali seperti kisah tadi malam, kepalanya disandarkan di bahu Rama. Suara deru kereta menenggelamkan kebisuan mereka. Kereta bergerak dari stasiun ke stasiun hingga akhirnya tiba di pemberhentian terakhir, Stasiun Batu Caves.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun