Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semalam di Little India

6 Mei 2020   07:28 Diperbarui: 6 Mei 2020   07:37 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Braak..." suara benturan keras antara badan dan papan kayu. Setelah benturan itu, pintu kamar terbuka dan terperanjat bukan main dialami oleh Tuan Ratan sebab kamar itu kosong. Di depan mata, jendela kamar itu terbuka lebar-lebar dan sepertinya ada bekas kain untuk turun dari kamar yang berada di lantai 2 itu.

"Deepa, Deepa, di mana kamu?!" pria semakin menua itu kalut. Ia berlari dan melihat ke luar dari jendela. Terlihat sebuah papan yang berada dalam posisi bersandar. Tuan Ratan tahu kalau anaknya itu minggat. Ia pun berlari ke arah luar rumah.

Melihat kegaduhan pada Tuan Ratan, Tuan Kumar heran dan bertanya, "ada apa?"

"Deepa kabur," jawab Tuan Ratan.

Mendapat kabar yang demikian, Tuan Kumar kaget dan langsung mengatakan sesuatu kepada lima pria berbadan tegap yang dari tadi mendampingi dirinya. Tanpa permisi, mereka langsung meninggalkan rumah itu. Sementara Tuan Ratan terlihat kebingungan, ia hanya bisa lari ke sana kemari melihat jejak-jejak rumah Deepa.

***


Dengan rambut acak-acakan, pakaian yang lusuh, serta muka yang kusut, Deepa menyusuri KLIA. Ia mencari Rama. Dalam suasana yang kalut, ia berpikir Rama masih menunggunya. Antara Deepa dan Rama mengikat janji seperti yang dikatakan Raja Rama saat Dewi Shinta diculik Raja Rahwana, akan mencari, menunggu, dan setia sampai kapanpun.

Terlihat Deepa berjalan ke tempat di mana ia berjanji bertemu namun di tempat itu kekasihnya yang akan mengajak ke Jakarta tak ditemuinya. Ia menangis. Tidak menerima kenyataan, ia berjalan ke seluruh sudut bandara, dengan harapan bisa menemukan Rama. Setiap kedai dimasuki, siapa tahu Rama duduk di tempat itu. Di depan toilet laki-laki ia menunggu, siapa tahu Rama keluar dari tempat itu dan setiap laki-laki yang fisiknya menyerupai Rama dipegang tangannya.    

Tekanan jiwa yang demikian berat membuat Deepa berputar-putar di area bandara. Hal demikian menimbulkan rasa takut kepada penumpang yang lain sebab dipikir ada orang gila. Ketika Deepa melintas, orang-orang pada menyingkir bahkan ada yang berlari.

Menerima pengaduan dari calon penumpang pesawat, petugas keamanan bandara langsung bergerak. Begitu perempuan yang disebut oleh orang-orang sedang mengalami gangguan jiwa itu di depan mata, 4 petugas langsung meringkusnya. Merasa dirinya tidak melakukan kesalahan dan sedang mencari kekasihnya, ketika mendapat perlakuan seperti itu, Deepa langsung berteriak, "Lepaskan aku, aku mencari kekasihku."

"Lepaskan aku, aku mau ke Jakarta."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun