Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Vilan pun mulai mengangkat wajahnya dan menatap tajam ke arah wajah Glen. "Aku tidak ingin mendengar kalimat seperti itu darimu.....". Vilan pun mulai menggenggam pergelangan tangan Glen di atas kepalanya dengan kuat dan menyingkirkannya. 

"Hm? Memang kenapa? Kakak-mu ini--

"Diamlah. Hanya aku saja yang boleh berbicara di sini". Vilan pun mulai memperlihatkan tatapan getirnya. "Apa-apaan dengan sikapmu--

"Aku harus pergi, aku pun mempunyai urusan yang penting--

"--Kau hanya tidak ingin mendengar ku saja, aku tahu itu…". Vilan pun mulai menggenggam tangan Glen dengan kuat. "Apakah……. Kakak sadar dengan apa yang sudah Kakak lakukan?". Vilan semakin mendekatinya dan sedangkan Glen mulai sedikit mundur sembari memalingkan wajah. "Mempermalukan keluarga... ". Ucapnya sedikit membisik dan tajam. 

Glen hanya terdiam dan memasang wajah yang terlihat tidak peduli. Dan Vilan terus menatapnya dengan tajam. "Aku benar-benar benci dengan perubahanmu ini… ". Lalu Vilan pun melepaskan genggamannya dan mulai menenangkan dirinya. 

Glen mulai menatapnya. "Dan kamu tidak pernah berubah sama sekali, sungguh kasihan dirimu ini tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan perubahan". Ujarnya sedikit getir. 

"Kependirianku masih jauh lebih baik daripada perubahanmu. Dan perubahanku akan menjadi lebih baik karena kependirianku". Balas Vilan dengan tegas dan jelas. "Sekarang, katakan semua apa yang sudah ka--Kakak perbuat sebelumnya. Sekarang. Dengan jelas".

Glen terdiam sejenak sembari menatap ke arah adik perempuannya itu, yang lalu tidak lama kemudian mulai berjalan pergi melewatinya dan menghiraukannya. 

"Glen!". Vilan membentak dan Glen pun mulai terdiam sedikit gelisah. 

Seketika itu murid-murid di sekitarnya yang masih berada di lapangan mulai memperhatikan mereka berdua. Dan Vilan pun menyadarinya yang lalu setelah itu mulai berjalan mendekati Glen di belakangnya. "Apapun yang terjadi denganmu nanti dirumah…. Aku tidak akan peduli lagi". Ucapnya dengan getir yang lalu mulai berjalan pergi meninggalkannya duluan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun