Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Keras kepala". Mesa pun langsung menggenggam tangan kirinya di belakangnya dan seketika itu membuatnya berhenti dan terkejut. Sina pun tiba-tiba berbalik arah dengan kepalan tangan kanannya yang mulai di arahkan dengan cepat ke arah perut Mesa. 

Lalu dengan cepat dan terkejut pula Mesa pun langsung menahannya dengan menangkap pergelangan tangan kanan Sina dengan tangan kirinya, yang pada saat itu juga hampir mengenai perutnya. 

Setelah berhenti Mesa pun mulai menatap dengan tajam ke arah wajah Sina. "Yang tadi itu hampir saja, Sina. Apa kamu sudah gila--

Seketika itu dengan cepat Sina pun mulai menarik kedua tangan yang di genggamnya itu ke arah nya yang lalu mulai mengangkat kaki kanannya untuk menendangnya. Tetapi sayangnya lagi-lagi Mesa mulai merasakan instingnya yang kuat sehingga ia mulai melepaskan genggamannya itu dan menghindar ke arah samping kanannya. Dan sedangkan itu, Sina yang telah lepas dari genggaman itu mulai tersungkur ke belakang dan Mesa pun mulai mencoba untuk menahannya dari samping. Tapi setelah itu Mesa pun mulai tersungkur ke belakang karena sebelah tapak kaki kanannya tanpa sadar sudah menginjak ke dasar lantai anak tangga samping kanan koridor. Sehingga ia menjadi yang paling pertama terjatuh yang bahkan sampai masuk ke dalam semak-semak yang berada di samping jalan koridor itu dan sedangkan Sina pun harus terjatuh juga ke lantai di belakangnya yang hampir saja mengenai kepala belakangnya setelah dia berhasil mengangkat sedikit kepalanya ke depan. 

Susana di sekitar mereka pun seketika itu berubah menjadi hening. Sina yang pada saat itu sedang terdiam membaringkan tubuhnya di atas lantai dengan wajah yang terlihat sedikit pucat dan posisi kacamatanya yang sudah berada di atas kepalanya sedangkan Mesa hanya sedang terdiam di dalam semak-semak sembari memikirkan sesuatu. Sebenarnya…. Apa yang terjadi? Dan mengapa hal ini bisa terja--Tunggu, apakah semua ini salahku? Sehingga membuat--Ah, tidak sebenarnya Sina lah yang………

"Sina!". Tiba-tiba Mesa pun mulai terbangun dari dalam semak-semak dengan daun-daun yang sudah berserakan di mana-mana di atas kepalanya. "Hey! Kamu tidak apa-apa?". Ucapnya dengan wajah yang terlihat sangat khawatir dan gelisah. 

Sina pada saat itu sedang terbaring lemas di atas lantai sembari melamun ke arah atas langit-langit. 

Mesa pun bangkit dari tempatnya dan dengan cepat mulai berjalan ke arah Sina yang sedang terbaring di sana. "Sina--

Seketika itu Mesa pun mulai terkejut setelah melihat Sina yang pada saat itu sedang terbaring di hadapannya mulai meneteskan air matanya ke lantai. Dengan cepat Mesa pun datang menghampirinya. 

"Berhenti!". Ujar Sina dengan keras. "J-Jangan…Kau….". Pada saat itu Sina mulai meletakkan lengan kanan di wajahnya untuk di menutupinya dengan suaranya yang mulai sedikit tersedu-sedu. 

Mesa pun berlutut ke bawah dengan kedua tangan yang terlihat siap untuk mengangkat tubuh Sina. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun