Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Setelah itu Mesa tiba-tiba terdiam dan lalu mulai mematikan handphone-nya. "Ya. Aku tahu itu". Mesa pun mulai berdiri dari kursinya. 

"Hm? Kamu mau kemana?".

"Mencari tempat yang lebih nyaman". Mesa pun mulai berjalan keluar ruangan. "Ah… Iya. Tadi Ben sedang mencarimu". Lanjut Mesa sembari berjalan. 

"Hm? Ah…. Begitu ya? Aku benar-benar lupa soal itu. Lalu, di mana Ben sekarang?".

"Ruang Sastra". Mesa pun keluar dari ruangan itu. 

pada saat itu Mira pun mulai mengecek handphone miliknya dari dalam saku rok seragam sekolahnya dan mulai membuka pesan teks dari Ben di Whatsapp. 

Ah… Dia benar-benar sedang mencariku. Pikirnya setelah melihat banyak sekali pesan teks dari Ben. 

Apa aku benar-benar harus pergi kesana dan membantu menyelesaikan kasus itu? Pikirnya yang terdiam dan merasa gelisah. 

***

Cuaca di pagi hari itu benar-benar menyejukkan. Hembusan angin segar beserta suara siulan burung-burung yang saling beterbangan benar-benar melengkapi semua kesejukannya. Dan di tambah pula pot-pot tanaman segar di hadapannya yang membuatnya merasa tenang dan nyaman. Kebun sekolah… Hanya tempat inilah yang ku anggap sebagai tempat surga dunia di sekolah. Gid pada saat itu sedang berjongkok menatap ke arah pot-pot tanaman di hadapannya sembari memegang jenggotnya dengan tenang.

Saat itu ia benar-benar sedang merasakan sebuah hari yang dapat menenangkan dirinya dari suatu masalah. Hari selasa, yaitu merupakan salah satu harinya ia mengajar pelajaran seni di sekolahnya. Ia merasa senang akan hal itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun