Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ah, ya benar". Glen pun mulai meraba saku celananya dan lalu mengambil sebuah kunci yang sama persis seperti yang berada di dalam foto yang pernah Ben lihat di dalam pesan. "Semuanya sudah selesai". Ujar Glen menatap ke arah Sina sembari memberikan kunci itu kepada Mesa. 

"Hmm…. Sebenarnya kunci apa itu Mesa?". Ben masih terlihat bingung. 

Mesa pun memasukan kunci itu ke dalam saku celananya. "Kunci rumah". Dan setelah itu mulai menyentuh kepala Sina kembali. "Dan beruntungnya kemarin, aku masih mempunyai kunci cadangan di rumah.. ". Ucapnya sembari tersenyum ke arah Sina yang hanya terdiam. 

"Hm? Kunci rumah?". Mira mulai sadar dan berbicara yang lalu setelah itu mulai menatap ke arah Sina di sampingnya. "Kalau tidak salah di dalam pesan, kamu mengatakan kalu kunci itu merupakan kunci ruang drama, apa itu salah?".

"Mmm….". Balas Sina yang mulai terlihat malu. 

Mesa mulai menurunkan tangannya dan lalu menghela nafasnya kembali lagi. "Glen, apakah kamu bisa meringkasnya?". Ujarnya.

Glen merespon dan lalu menatap ke arah Mira. "Jadi intinya adalah saat aku sedang memperhatikan ke dalam ruang drama, entah mengapa aku mulai merasa curiga dengan Mesa yang selalu memperhatikan kamu, tidak lama setelah itu juga Mesa pun mulai menjatuhkan sebuah kunci pada saat ia sedang berjalan terburu-buru ke arah keluar mengikutimu dan aku mendekati kunci itu yang terjatuh, dan entah mengapa juga aku mulai ingin mengambil foto kunci itu dan mengirimnya kepada Sina". Lalu mulai menatap ke arah Sina. "Aku tidak tahu apa maksudnya dengan kunci yang kamu anggap sebagai kunci ruang drama itu?". Glen selesai. 

"Apa maksudnya dengan 'Entah mengapa' mu itu, Glen?". Mesa terlihat merasa aneh. Dan Glen hanya memalingkan wajahnya.

"Dan lalu apa maksudmu dengan memperhatikan Mira, Mesa?". Sina mulai berbicara.

Mesa menyeringai. "Kamu--

"Bukan apa yang kamu maksud". Sina langsung membalasnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun