Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Tentu saja di kembalikan, bukan? Semua dokumen itu tetap menjadi pemilik dari keluarga Sukarya. Dan begitu juga dengan dokumen yang nanti akan kamu tanda tangani… ". Balas Mando yang lalu mulai menurunkan tangannya dari kepalanya ke bawah dan setelah itu mulai menyentuh pundak Kira di samping kanannya. "Dan setelah itu semuanya akan segera selesai. Sesuai keinginanmu, kita akan mulai menjalani kehidupan yang baru tanpa ada lagi permasalahan. Dengan Ema dan juga Mira". Lanjutnya yang mulai mengeluarkan sedikit senyumannya tetapi masih dengan suara yang lemas. 

Kira menyentuh tangan Mando yang berada di atas pundaknya dan juga menatapnya dengan tersenyum balik. "Ya". Balasnya dengan singkat. Dan setelah itu Kira pun mulai menaruh kembali map yang berada di genggamannya ke atas tumpukan map di sana. "Mando. Sebelumnya, saat aku baru terbangun di siang tadi aku sudah mengatakan padamu, kalau sebenarnya sebelum aku pulang ke rumah aku sedang berada di rumah keluargamu untuk mengurus pembayaran rumah kita nanti, kenapa bisa kamu mempercayai itu?". Ujarnya yang tiba-tiba saja membahas soal itu. 

"Ada apa denganmu, Kira? Tentu saja aku mempercayainya….. Bukankah pada saat itu juga aku mulai menelepon mereka? Dan apa yang kamu katakan itu memang benar…..". Balas Mando sedikit lemas dan keheranan.

Setelah sudah selesai menaruh map itu, Kira terdiam sejenak, yang lalu setelah itu mulai berjalan ke arah pintu garasi di depannya. "Ternyata begitu... Kamu langsung mempercayaiku begitu saja bahkan setelah apa yang sudah aku katakan padamu kemarin malam. Apa kamu masih ingat?". Kira sudah sampai di pintu garasi itu, yang setelah itu mulai menengok ke belakang menatap ke arah Mando yang masih terdiam dan terduduk lemas di kursinya. "Aku sudah mengatakan padamu, kalau kamu masih saja ingin membantu mereka untuk menyelesaikan kasus itu dan membiarkan harta warisan itu di berikan kepada anak tertua keluarga mereka, aku akan melakukan tindakan apapun itu agar mereka tidak bisa mendapatkannya". Pada saat itu Kira mulai mengucapkannya dengan tegas kepada Mando. 

"Kira….?". Mando mulai merasakan kegelisahan di dalam dirinya. 

Seketika itu juga, tiba-tiba Kira mulai mengetuk pintu garasi itu yang terdengar cukup keras oleh Mando. 

"Maafkan aku Mando, tapi harta warisan itu sudah sepantasnya untuk di berikan kepada anak-anak ku. Anak sah dari dari pemilik tanah itu yang sebenarnya". Ujar Kira yang mulai mengetuk pintu garasi itu dengan sedikit lebih keras lagi. 

"Sebenarnya apa yang kamu….. Kira?". Mando pun mulai berdiri dari tempat kursinya. "Apa yang sedang kamu lakukan dari tadi?". Mando mulai merasakan firasat yang sedikit buruk mengenai ini. 

Kira pun mulai berhenti mengetuk pintu itu. "Mando, duduklah kamu harus beristirahat… ". Ujarnya yang terlihat khawatir. 

Mando mulai berjalan mendekatinya dengan sedikit sempoyongan. "Jangan bilang kamu… ".

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari arah luar yang mulai mendekati pintu garasi itu. Dan Mando pun mulai berhenti dan juga terdiam dengan sedikit waspada. "Kira. Kemarilah. Aku mohon". Ucapnya dengan waspada. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun