Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

***

Mira hanya bisa duduk terdiam di halaman belakang gedung sekolah sembari melamun dan menatap ke arah pepohonan yang ada di hadapannya. Saat itu ia melihat burung-burung kecil di sana yang sedang berdiri bersama-sama di atas ranting pohon itu. Enak sekali  mereka, bisa bersama-sama seperti itu dan sedangkan aku di sini duduk sendirian tidak ada siapapun yang menemani. Pikirnya dengan wajah yang suram. 

Lalu setelah itu ia mulai mendengar suara langkah kaki yang mendekatinya. "Ambil ini". Ucap seorang lelaki berambut sedikit panjang gondrong berseragam sekolah sembari memberikan sebuah botol minuman kepada Mira.

"Terima kasih, Glen". Balas Mira mengambil botol minuman itu yang lalu mulai memasukan tanganya ke dalam saku baju seragamnya. 

"Sudahku bilang….". Lelaki itu terdiam sejenak. Lalu setelah itu pun mulai membuka tutup botol minumannya dan meminumnya. 

Mira pun mulai mengeluarkan sekumpulan uang kertas merah dalam saku seragamnya itu dan langsung memberikannya kepada Glen.

"Keras kepala. Seperti biasanya". Ucap Glen yang lalu mengambil sekumpulan uang kertas itu dari Mira. 

Mira sedikit terkejut. Hm? Dan kali ini ia baru menerima uang ini? Pikir Mira yang bingung di buatnya. "Oh….keras kepala… Lalu, bagaimana dengan kamu sebelumnya?". Lanjut Mira mengingatkan Glen yang sebelumnya sudah terlibat dalam perkelahian tadi pagi. 

Glen terdiam, lalu meminum kembali botol minumannya dan setelah itu menutup kembali botol minumannya. "Itu tidak akan terjadi jika kamu tidak ikut campur dengan urusanku. Aku sudah mengatakan kepadamu sebelumnya bukan?". Ujar Glen. 

"Ya, benar. Baiklah, sekarang aku akan menjelaskan mengapa urusanmu itu juga merupakan urusanku...". Lalu Mira mulai membuka tutup botol minumannya dan meminumnya. 

"Tidak usah. Aku tahu apa yang akan kamu katakan. Jadi ingat ini baik-baik, Aji itu bukan orang yang dengan mudahnya untuk senang di ajak bernegosiasi. Dia akan langsung cepat bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu dan juga mulai dari sekarang menjauhlah darinya". Ucap Glen yang lalu berbalik arah dan berjalan pergi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun