Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kita harus cepat-cepat kesana". Tiba-tiba Mira mulai mengenggam tangan Ben dan menariknya dengan berjalan terburu-buru.

"H-Hey…. Tenang, Mira". 

Ben merasa sedikit bingung antara khawatir atas tingkah aneh Mira atau merasa senang atas dirinya sendiri setelah tangannya di genggam erat oleh perempuan itu yang terasa dingin di sentuhnya. 

***

Seorang pria berjenggot yang pada saat itu sedang duduk santai menikmati kopi panasnya dengan sebatang rokok di tangannya mulai memperhatikan jam dinding yang tertempel di dinding dalam pos-nya. Setelah dilihatnya, ia pun mulai berdiri dari tempat kursinya dan mengambil sebuah kunci yang bergeletakan di atas meja. 

Ia keluar dari pos-nya dengan rokok yang masih berada di mulutnya dan segera berjalan menuju sebuah gerbang yang berada di depannya yang lalu setelah sampai ia mulai membuka gembok kunci yang tergantung di sana. Setelah gembok itu terbuka ia mulai mendorong gerbang itu dengan kuatnya agar terbuka. 

Suara roda gerbang yang bergelinding dengan perlahan pada saat itu terdengar kasar yang bahkan sampai terdengar keras oleh Mando yang berada di dalam kantor sekolah yang sedang memperhatikan sebuah layar handphone yang terdapat sebuah foto kunci di dalamnya. Dan di samping Mando berdiri seorang pria tinggi berkulit hitam kecoklatan dengan memakai seragam kepolisian yang sedang memperhatikan gerbang itu terbuka.

"Foto ini tidak terlalu membantu. Apa kamu yakin hanya dengan foto ini kamu bisa meyakinkan saya terhadap pelaku pencurian ini?". Ujar Mando dengan nada yang sedikit kesal sembari memberikan handphone itu kembali kepada gadis berkacamata dengan rambut pendek yang terikat ke belakang di hadapannya yang mengenakan baju tidur yang terlihat kotor. Lalu Mando pun mulai merapikan kemejanya yang di pakainya itu yang terlihat kotor juga. 

"Sabar Pak! Saya masih belum menjelaskan latar belakang dari foto ini!". Balas antusias gadis berkacamata itu. 

"Tidak ada waktu lagi untuk menjelaskan". Ucap pria tinggi beseragam kepolisian itu sembari menyentuh pundak Mando di belakangnya. "Kalau mobil itu terus di biarkan terparkir di sana. Para murid-murid di sekolah akan melihatnya dengan khawatir apa yang sebenarnya terjadi di sini". Lanjut si pria tinggi.

"Ya, anda benar". Balas Mando dengan suara yang lemas yang lalu mulai meraba-raba ke dalam saku belakang celananya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun