Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kalian berdua…...kenapa?". Ucap Glen yang merasa aneh setelah melihat sikap mereka berdua yang aneh. "Kalian berdua benar-benar aneh". Glen benar-benar mengatakannya. 

Ben mulai menatap ke arah Glen. "Aku tidak ingin mendengar kalimat itu darimu". 

"Dan juga untukmu". Tiba-tiba Sina mulai mengatakan sesuatu yang sedikit aneh bagi Glen sembari masih memalingkan wajahnya dari Ben. Dan anehnya Ben hanya terdiam tidak mengatakan apapun yang membuat Glen mulai merasa semakin aneh. "Apakah kita bisa menghentikan suasana yang aneh ini?". Ya, aneh. 

Pada saat itu Ben mulai berjalan mendekati perempuan itu di depannya. "Sina. Aku benar-benar minta maaf soal yang terjadi di siang tadi". Ujarnya sedikit getir. 

Aku benar-benar di abaikan, tapi anehnya aku tidak peduli. Glen hanya terdiam dan hanya ingin mendengarkan mereka berdua saja. 

"A-Apa maksudmu..". Wajah Sina terlihat memerah. "kenapa kamu harus minta maaf kepadaku? Itu bukan salahmu dan aku….. sudah tidak peduli lagi…". Lanjutnya yang masih memalingkan wajahnya. 

Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka berdua? Entah kenapa saat ini aku mulai merasakan suasana yang sedikit menegangkan di sini. Pikir Glen yang mulai merasa kebingungan di dalam suasana yang sedikit menegangkan ini. 

"Aku memang salah, Sina". Balas Ben. "Aku seharusnya tidak berusaha untuk menghentikanmu, karena itulah yang kamu inginkan. Dan sebelumnya aku sudah berusaha untuk menghentikan apa yang kamu inginkan". Ucapan Ben mulai membuat suasana semakin sedikit menegangkan lagi. Dan sedangkan Sina mulai memalingkan wajahnya ke belakang. "A-Aku tidak mengerti apa maksud--

Tanpa mereka sadari, tiba-tiba di belakang Sina muncul seorang lelaki dengan mengenakan jaket merah beserta tas di pundaknya yang langsung menggenggam kepala Sina di belakangnya. "Hm? Kamu kenapa Sina? Demam?". Ujarnya yang menyeringai dan lalu mulai mengelus kepalanya. Setelah itu Sina pun langsung menggenggam lengan lelaki itu di atas kepalanya dan menyingkirkannya. 

"Hm? Kenapa kamu sudah membawa tasmu, Mesa?". Ujar Ben kepada lelaki itu. 

"Pulang". Balasnya yang masih terus menatap Sina. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun