Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tiba-tiba Mando terdiam sejenak. "--dan setelah itu Rudi akan mulai mencurigai anda". Lanjutnya yang lalu mulai berpikir keras. 

"Ah….. Benar-benar sangat sulit melawan Pak Rudi di saat seperti ini". Ucap Pak Neur sembari menghela nafasnya. 

"Hancurkan handphone-nya". Ujar Mando. "Lalu katakan padanya bahwa handphone anda itu tidak sengaja terjatuh atau semacamnya. Lalu…. ".

"Lalu? ".

"Sebelum anda menghancurkan handphone itu, catatlah terlebih dahulu nomor kontak saya agar kita bisa saling berhubungan lagi. Setelah ini saya akan mengecek semua dokumen-dokumen itu dan setelah selesai, hubungi saya nanti malam lewat telepon rumah anda. Apa anda punya satu di rumah?".

"Ah…. Sayangnya tidak. Tapi soal itu saya bisa mengakalinya".

"Baiklah kalau begitu kita akhiri teleponnya sekarang. Apa anda masih ingat apa yang harus di lakukan?".

"Ya. Tentu saja". 

Lalu berakhirlah sambungan itu.

Setelah itu Mando pun terdiam sejenak menatap ke arah atas langit-langit garasi sembari memikirkan sesuatu. Ema, aku harap kamu akan memaafkan ku nanti. 

Setelah itu Mando pun mulai menatap kembali ke arah depan dengan wajah yang seperti sudah siap untuk bertempur. Lalu ia pun mulai bekerja untuk mengecek semua dokumen-dokumen itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun