Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Mando dan Pak Neur pun keluar dari kantor itu yang lalu masuk ke dalam sebuah mobil polisi yang terparkir di lapangan sekolah. 

"Tunggu sebentar Pak Mando!". Tiba-tiba seorang wanita muda memanggilnya yang mengenakan jaket tebal sembari membawa tumpukan map. 

Ah... Ya benar aku lupa dengan dokumen itu. Pikir mando dengan kepala pusingnya. 

Lalu Pak Neur keluar dari mobil dan membantu wanita itu dengan mengambilkan semua map-map yang menumpuk banyak itu untuk di bawanya. "Hah…. Terima kasih pak". Wanita itu mengucapkannya dengan suara letih. 

Setelah itu Pak Neur menaruh map-map yang sudah menumpuk berantakan itu di bawah dekat kursi belakang mobil karena jumlahnya yang begitu banyak. Lalu Mando pun memalingkan wajahnya untuk melihat map-map yang menumpuk di belakangnya itu. Sebanyak ini? Kepala Mando semakin bertambah pusing lagi. "Apa benar semua dokumen ini berada di dalam Lab Kimia?". Mando bertanya sembari memijat-mijat dahinya. 

"Tidak semua dokumen. Hanya ada sedikit bagian dari dokumen ini yang berada di dalam Lab Kimia. Dan sisanya berada di dalam lemari ruangan kepala sekolah". Balas Wanita itu yang sudah mulai menggigil-gigil kedinginan. 

Setelah mendengar balasan itu Pak Neur mulai menatap ke arah Mando dengan wajah sedikit terkejut. "Ternyata benar yang di katakan gadis itu". Ucapnya kepada Mando. 

"Ya". Balas Mando kepada Pak Neur. "Dan lalu Ibu tanpa pikir panjang langsung menyatukan semua dokumen ini tanpa di pisahkan terlebih dahulu". Lanjut Mando kali ini kepada wanita itu. 

"Ya... Mau bagaimana lagi, Pak. Pada saat itu saya sedang sendiri dan tidak ada yang membantu saya untuk membawanya secara terpisah". 

"Setidaknya Ibu bisa memanggil terlebih dahulu kepada kami untuk membantu. Kalau semua dokumennya di satukan seperti ini, saya akan jadi lebih susah untuk mencari yang mana saja semua dokumen ini berasal". Mando mengatakannya sembari memandangi tumpakan map itu yang lalu memijat-mijat kembali dahinya. 

"Oh. Kalau itu saya masih ingat. Tumpukan map yang berada di atas itu berasal dari ruangan kepala sekolah sedangkan yang di bawah berasal dari lab kimia". Balas Wanita itu meyakinkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun