Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sina pada saat itu terdiam sejenak menatap ke arah bawah yang lalu memperlihatkan senyum getirnya. "Ya, benar. Seperti itulah dia". 

"Lalu setelah ini kamu mau pergi kemana?". Tanya Gid. 

"Mencari. Aku sedang mencari Glen".

"Glen? Temanmu?".

"Ya… seperti itulah". Balas Sina sembari memperbaiki kacamatanya. 

Lalu Gid pun mulai tersenyum kembali dan menyentuh kepala Sina. "Baiklah, kalau begitu. Dan jangan lupa untuk tetap hadir di pelajaran selanjutnya, paham?".

"Y-Ya, Pak siap". Balas gadis itu yang Lalu pergi meninggalkannya. 

Sepertinya aku terlalu mengkhawatirkannya. Pikir Gid yang setelah itu juga ia mulai memutuskan untuk pergi menuju Ruang Sastra dan menemui Ben.

Sesampainya di Ruang Sastra, ia masuk ke dalam sana dan melihat laki-laki itu di sana yang pada saat itu sedang duduk terdiam memperhatikan handphone-nya. 

"Apa semua ini bagian dari rencanamu, Ben? Membolos dari kelas untuk merenungkan sesuatu di dalam ruangan ini". Ujar Gid tersenyum. 

"Hm? Pak Gid? Ada apa, Pak?". Jawab Ben yang terlihat sedikit terkejut. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun