Mohon tunggu...
Shabilla Putri Bintang Pratama
Shabilla Putri Bintang Pratama Mohon Tunggu... XII MIPA 5

Salam sejahtera untuk semua rekan-rekan pembaca dan penulis. Mari saling berinteraksi guna meningkatkan literasi di negeri tercinta kita ini!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kereta Terakhir

20 Februari 2022   10:46 Diperbarui: 21 Februari 2022   20:20 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Anak mama yang satu, namanya Kamala Gersa, Je. Dari lahir dia yang paling sering nangis dan aktif banget bangun tengah malam, bahkan sampai pagi! Anaknya sering banget bercanda, banyak bicara, ceria, dia ngga sungkan menunjukkan perasannya ke orang-orang. Kalau dia takut ya dia bilang takut. Kalau dia sedih suka langsung keliatan dia sedih, kalau dia senang dan mood nya lagi baik, Kamala sering banget bagi-bagi permen. Rasa stroberi, lucunya anak mama yang itu paling ngga doyan sama buah stroberi, tapi karena Kisan suka, dia jadi sering beli. Anak itu bisa mendadak jadi pendiam, tapi mama tahu, dia cuma lagi butuh istirahat karena capek energinya terkuras." 

Damara merasakan pucuk kepalanya dihujani sesuatu. Syakira kembali menangis dalam diam.

"Je, Kamala itu pelindung dan pelipur keluarga kami yang sering kesepian. Dia anak yang tangguh. Mama merasa sangat bersalah karena dia harus menanggung tanggungan untuk menjadi ceria buat ngehibur Mama atau Kisan yang lagi sedih. Je, kalau kamu ketemu Kamala kamu pasti bakal kaget, dia suka ngelakuin hal yang gak bisa kamu tebak, mama aja sering geleng-geleng kepala. Apa-apa dilakukan tanpa pikir panjang, spontan. Kamala juga paling ngga suka brokoli, tiap makan malam kalau dia nemuin sayuran itu di piringnya pasti langsung menjerit dramatis, pura-pura pingsan pas Kisan nyuruh dia makan. Kalau udah diseret sama kembarannya baru dia mau ikut gabung, meski tetap ngomel-ngomel dan makan dengan lauk yang lain."

"Je, kamu suka makanan apa?" tanya Syakira tiba-tiba.

Punggung Damara mendadak menegang. Apa ya makanan kesukaannya? Damara tidak tahu. Karena sering memakan kacang mete sembunyi-sembunyi sampai kenyang, Damara jawab saja makanan kesukaannya adalah kacang mete.

"Kacang mete, Ma." jawab Damara.

"Nanti kalau Kisan udah bisa pulang ke rumah, kamu main ke rumah Mama ya nak? Kita makan kacang mete bareng-bareng!"

Damara kemudian mengangguk antusias.

"Iya, Ma."

"Je, maaf tadi Mama lancang mengira kamu adalah Kamala. Kamu pasti kaget. Kepergian Kamala yang begitu cepat membuat Mama sering berdelusi bisa ketemu sama sosok jagoan Mama yang satu itu. Mama minta maaf ya, Je ...." 

Damara tak bersuara. Ia hanya mengangguk kecil memberi jawaban. Diusap selembut ini membuat kantuk menyerangnya dengan telak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun