"Udah nggak papa, Nara. Ayo Bas, cepet. Aku laper pengen makan."
"TUH, nggak papa, Kak. Jengga nya juga mau."Â
Akal bulusnya sudah ia persiapkan rapi-rapi. Baskara kembali melukis senyum lebar sambil haha-hihi.
"Jangan curang ya, inget. Harus suportif, Jengga."
Jenggala hanya mengangguk, pemuda itu ingin segera beristirahat.
"Psst, La. Orangnya bakal ngeluarin batu tuh."Â
Seorang perempuan dengan rok sekolah SMA beratasan crewneck berwarna biru langit berbisik ke telinga Jengga dengan mata yang terus tertuju pada Baskara.
"Keluarin kertas. Nanti dia yang bakal gendong tas kamu."
Jenggala menaikkan sebelah alisnya. Pemuda tersebut melirik pada udara kosong yang ada di sebelah kanan dirinya.Â
Derana kembali muncul.Â
Padahal dari tadi ia tak menampakkan diri. Katanya ia harus pergi ke suatu tempat untuk menuntaskan janji.