Kerangka Formal: Dari Teori ke Prediksi
Untuk memformalkan sistem ini secara ilmiah dan prediktif, kami menggunakan enam pilar analisis:
1. Level Interaksi -- Berapa banyak aktor (node) yang saling terhubung?
2. Pola Interaksi (Permutasi atau Kombinasi) -- Apakah interaksi bersifat linear atau melibatkan formasi kompleks?
3. Probabilitas Interaksi -- Seberapa mungkin dua atau lebih aktor berinteraksi secara signifikan?
4. Bobot Interaksi -- Apakah interaksi tersebut bersifat saling mendukung, netral, atau konflik?
5. Stabilitas Interaksi -- Apakah pola interaksi ini cenderung bertahan, atau mudah terdistorsi oleh perubahan kecil?
6. Output Interaksi -- Apa hasil sistemik dari interaksi tersebut? Konflik, koeksistensi, atau transformasi?
Model ini bukan hanya dapat diterapkan untuk memahami hubungan bilateral seperti AS--RRC, tetapi juga dapat digunakan untuk menyimulasikan interaksi multipolar antara AS, RRC, India, dan Rusia dalam berbagai formasi: dua, tiga, hingga empat node.
"Sains tanpa filosofi akan buta, tapi filosofi tanpa model akan mandul."
 --- Adaptasi dari Kant dan Morin
Pendekatan sistem kompleks memberi kita keduanya: kedalaman pemikiran dan presisi matematis. Dan dalam dunia yang kian kacau namun saling bergantung, pendekatan semacam ini bukan hanya alternatif---tapi kebutuhan mendesak untuk memahami arah dunia.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105