Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Model Sistem Kompleks Adaptif dalam Interaksi AS, RRC, India, dan Rusia untuk Prediksi Wajah Dunia

31 Mei 2025   20:22 Diperbarui: 31 Mei 2025   20:22 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Stabilitas sistem 2010--2015

Stabilitas sistem 2016--2020

Proyeksi stabilitas sistem 2025--2030

4. Konsekuensi Stabilitas terhadap Output Sistemik

Nilai stabilitas menjadi pengali penting dalam model akhir output interaksi. Bahkan jika bobot interaksi rata-rata tinggi (positif), jika besar maka sistem tetap berisiko tinggi untuk fragmentasi mendadak.

Misalnya, sistem multipolar RRC--India--Rusia bisa memiliki bobot interaksi tinggi, namun ketidakstabilan di perbatasan India--Tiongkok bisa menurunkan kestabilan sistem ke titik kritis.

Refleksi Penutup

"Keseimbangan tidak selalu berarti tenang. Kadang, ia berarti menari di atas tali yang goyah---tetap tegak, meski tiupan angin dunia mencoba menjatuhkan."

Dalam analisis geopolitik berbasis sistem kompleks, stabilitas bukanlah keniscayaan, melainkan kemampuan sistem untuk terus bernapas di tengah fluktuasi. Ia adalah hasil akhir dari dinamika, bukan prasyarat awal.

Bab 3. Definisi 6 Variabel Inti

f. Output Sistem (Produk Akhir dari Interaksi Sistemik)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun