Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Model Sistem Kompleks Adaptif dalam Interaksi AS, RRC, India, dan Rusia untuk Prediksi Wajah Dunia

31 Mei 2025   20:22 Diperbarui: 31 Mei 2025   20:22 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

5. Simpul Interaksi: Ketika Ketiganya Berpotongan

Ketiga variabel ini---teknologi, iklim, dan ekonomi digital---tidak berjalan sendiri, tetapi saling silang dan menghasilkan titik bifurkasi baru dalam sistem global:

Interaksi ini menciptakan kalkulus dinamis yang sulit diprediksi dengan pendekatan deterministik. Diperlukan simulasi berbasis kompleksitas adaptif dan model probabilistik untuk meramalkan dampaknya terhadap keseimbangan global.

6. Refleksi: Kita Hidup dalam Era "Transitologi Sistemik"

"Dunia bukan sedang bertransformasi, melainkan sedang mencari bentuk baru dari apa yang disebut 'keseimbangan'."

Apa yang dulu disebut 'kekuatan' kini menjadi fluktuasi. Apa yang dulu disebut 'kepemimpinan' kini menjadi desain interaksi.

Teknologi, iklim, dan ekonomi digital bukan hanya variabel eksternal, tapi mesin pembentuk logika interaksi global. Mereka membuat kalkulus lama menjadi relik. Dan di tengah ketidakpastian ini, satu hal menjadi pasti:

Yang paling adaptif, bukan yang paling kuat, akan memimpin sistem berikutnya.

BAB 8. Mewaspadai Fire From Fringe

a. Indonesia, Pakistan, Malaysia, dan Turki dalam Memobilisasi Dunia Islam

Dalam dinamika geopolitik global yang kian rapuh dan terfragmentasi, perhatian dunia---baik dari pusat kekuasaan maupun pinggiran---semakin tertuju pada denyut perlawanan dan potensi mobilisasi dari kawasan yang selama ini dianggap berada di "pinggir" peradaban global. Namun sejarah berkali-kali menunjukkan bahwa justru dari "pinggiran" inilah kerap muncul api yang membakar tatanan lama dan menyalakan fajar tatanan baru. Inilah yang disebut sebagai Fire from Fringe---api perubahan yang menyala dari batas-batas kekuasaan yang tidak diperhitungkan, namun menyimpan bara ideologis, kultural, dan strategis yang luar biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun