Tetapi kepada setiap orang yang bertanya, "Kain apa ini?" ia menjawab, "Kau bukan orang yang cocok denganku, kau terlalu banyak bicara."
Â
Dan jika ada orang lain yang bertanya, "Berapa harga yang kau minta?" ia pun menyebutnya cerewet, dan berkata bahwa mereka memberati otaknya serta membuat kepalanya sakit.
Â
Akhirnya, tibalah ia di sebuah halaman rumah kosong yang telah ditinggalkan karena dihuni oleh roh pengganggu. Di sanalah bocah malang itu, letih kakinya dan penat berlarian, duduk di atas sebuah tembok kecil.
Â
Melihat tiadanya lalu-lintas di tempat itu, yang tampak seperti ladang yang telah dijarah, ia berkata dengan takjub kepada sebuah patung plester yang berdiri di sana, "Katakan padaku, kawan, apakah tak ada seorang pun yang tinggal di sini?"
Â
Dan ketika melihat patung itu tak menjawab, tampaklah olehnya bahwa ini adalah seorang yang sedikit bicara, maka katanya, "Apakah kau ingin membeli kain ini? Akan kuberikan padamu dengan harga baik!"
Â
Dan karena patung itu tetap diam, ia pun berkata, "Aku bersumpah, inilah yang kucari! Ambillah, lihatlah, lalu berikan kepadaku berapa pun yang kau kehendaki; besok aku akan kembali untuk mengambil uangnya."
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130