Menyaksikan kejadian itu, Cienzo berkata, "Bila tak tekun, tiada kemenangan," lalu ia menggertakkan gigi dan menghantamkan sebilah tebasan yang begitu dahsyat hingga ketujuh kepala naga itu terpisah sekaligus, bergulir dari lehernya seperti kacang polong jatuh dari sendok. Setelah merobek lidah-lidang naga itu dan menyimpannya, ia melemparkan kepala-kepala tersebut sejauh satu kilometer dari tubuhnya, agar tak mungkin disatukan lagi.
Â
Kemudian ia memetik segenggam ramuan yang telah menyatukan leher dengan kepala naga itu, lalu menyuruh Menechella pulang ke rumah ayahandanya, sementara ia sendiri pergi beristirahat di sebuah penginapan.
Â
Sukar dibayangkan betapa besar sukacita sang raja ketika melihat putrinya kembali. Dan setelah mendengar bagaimana ia dibebaskan, segera ia mengeluarkan sebuah maklumat, bahwa siapa pun yang telah membunuh sang naga hendaknya datang untuk mengambil putrinya sebagai istri.
Â
Mendengar hal itu, seorang petani licik mengumpulkan kepala-kepala naga, lalu pergi menghadap raja dan berkata, "Berkat diriku inilah Menechella selamat! Tangan kecil inilah yang membebaskan negeri dari kehancuran! Inilah kepala-kepalanya, saksi atas keberanianku! Dan setiap janji adalah sebuah hutang!"
Â
Mendengar hal itu, sang raja menanggalkan mahkotanya dan meletakkannya di atas kepala si petani, yang kini tampak bagai kepala perampok di atas sebatang tiang.
Â
Kabar peristiwa ini segera tersebar ke seluruh negeri hingga sampai ke telinga Cienzo. Maka ia berkata dalam hati, "Sungguh tolol aku ini; aku telah memegang Dewi Fortuna dari rambutnya, namun membiarkannya tergelincir dari genggaman! Seorang lelaki hendak memberiku setengah harta karun, dan kuperlakukan tawaran itu sebagaimana orang Jerman menanggapi air dingin! Seorang wanita lain hendak menganugerahkan jasa di istananya, dan kuanggap tak lebih penting daripada keledai mendengar musik! Dan kini, ketika aku dipanggil untuk duduk di takhta, aku malah berperilaku bak perempuan mabuk di depan pemintal, membiarkan si kaki-berbulu menyalipku, dan penjudi curang merampas keuntungan indah ini dari tanganku!"
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130