Dan ketika ia tiba di hutan --- tempat di bawah kanopi pepohonan bayangan berkumpul, bersekongkol melawan sang Matahari, --- ogre yang telah melihat kedatangannya segera berubah rupa menjadi seekor rusa betina yang elok.
Â
Begitu melihatnya, Canneloro langsung mengejarnya. Rusa itu berlari lincah, menggodanya, dan menyeretnya dari satu tempat ke tempat lain, hingga akhirnya menjerumuskannya ke tengah hutan. Di sanalah rusa itu menurunkan hujan dan salju yang begitu lebat, seakan-akan langit runtuh menimpa bumi.
Â
Dalam kebingungan dan kedinginan yang menggigit, Canneloro akhirnya menemukan dirinya berdiri di depan gua sang ogre. Ia masuk ke dalam untuk berlindung dan menyelamatkan dirinya. Karena tubuhnya kaku membeku, ia mengumpulkan kayu-kayu yang ditemukannya, lalu, mengeluarkan batu api dari sakunya, ia menyalakan api besar.
Â
Ketika ia berdiri menghangatkan diri dan mengeringkan pakaiannya, muncullah rusa betina itu di mulut gua, dan ia berkata, :Oh, Tuan Kesatria, izinkanlah aku memanaskan tubuhku sedikit, sebab aku sudah hampir beku."
Â
Canneloro, yang berhati lembut dan penuh kesantunan, menjawab, "Mendekatlah, dan selamat datang kau padaku."
Â
"Aku akan masuk," balas rusa itu, "tetapi aku takut engkau akan membunuhku."
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130