Mohon tunggu...
Doppo Bungaku
Doppo Bungaku Mohon Tunggu... Pendongeng Pemula

Konon, ada seorang pengembara yang memikul ransel berisi serpihan cerita. Ia mendengar bisikan pohon tua, percakapan api unggun, dan nyanyian anak-anak yang terlupakan. Semua ia simpan, satu per satu, hingga terkumpul menjadi mozaik dongeng yang bisa membuat siapa pun kembali percaya pada keajaiban.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lo cunto de li cunti atau Pentamerone: Hari Pertama

5 Oktober 2025   09:03 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:03 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Il Pentamerone, Volume II (1636) --- Wikimedia Commons 

Dan ketika ia tiba di hutan --- tempat di bawah kanopi pepohonan bayangan berkumpul, bersekongkol melawan sang Matahari, --- ogre yang telah melihat kedatangannya segera berubah rupa menjadi seekor rusa betina yang elok.

 

Begitu melihatnya, Canneloro langsung mengejarnya. Rusa itu berlari lincah, menggodanya, dan menyeretnya dari satu tempat ke tempat lain, hingga akhirnya menjerumuskannya ke tengah hutan. Di sanalah rusa itu menurunkan hujan dan salju yang begitu lebat, seakan-akan langit runtuh menimpa bumi.

 

Dalam kebingungan dan kedinginan yang menggigit, Canneloro akhirnya menemukan dirinya berdiri di depan gua sang ogre. Ia masuk ke dalam untuk berlindung dan menyelamatkan dirinya. Karena tubuhnya kaku membeku, ia mengumpulkan kayu-kayu yang ditemukannya, lalu, mengeluarkan batu api dari sakunya, ia menyalakan api besar.

 

Ketika ia berdiri menghangatkan diri dan mengeringkan pakaiannya, muncullah rusa betina itu di mulut gua, dan ia berkata, :Oh, Tuan Kesatria, izinkanlah aku memanaskan tubuhku sedikit, sebab aku sudah hampir beku."

 

Canneloro, yang berhati lembut dan penuh kesantunan, menjawab, "Mendekatlah, dan selamat datang kau padaku."

 

"Aku akan masuk," balas rusa itu, "tetapi aku takut engkau akan membunuhku."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun