Â
Vardiello lewat di tempat itu dan berkata, "Betapa bodohnya kalian, bertengkar hanya karena sebutir kacang merah! Aku sendiri tak peduli, sebab aku telah menemukan satu periuk penuh kacang semacam itu."
Â
Ketika polisi pengadilan mendengar hal ini, mata mereka terbuka lebar, lalu mereka menginterogasinya, menanyakan bagaimana, kapan, dan dengan siapa ia menemukan koin-koin tersebut.
Â
Dan Vardiello menjawab, "Aku menemukannya di sebuah istana, di dalam seorang lelaki bisu, ketika sedang turun hujan kismis dan buah ara kering."
Â
Tatkala sang hakim mendengar jawaban yang seaneh sebuah nada sumbang, ia langsung memahami duduk perkaranya, dan menjatuhkan vonis agar Vardiello dimasukkan ke sebuah rumah sakit jiwa, yang memang berwenang mengadili perkara semacam ini.
Â
Maka, kebodohan si anaklah yang membuat sang ibu menjadi kaya, dan kebijaksanaan sang ibu pula yang menutupi kebebalan si anak. Dari sini jelaslah bahwa sebuah kapal yang dikemudikan oleh nakhoda yang cakap, jarang sekali akan pecah di karang."
Kutu
Hiburan Kelima pada Hari Pertama
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130